Samarinda(ANTARA Kaltim)-Progres pembangunan Jembatan Kembar (Mahakam IV) yang berdampingan dengan Jembatan Mahakam Samarinda saat ini sudah mencapai 49 persen. Tiang pylon pertama berkontruksi beton, sudah berdiri tegak dan selesai 95 persen.
"Sekarang ini para pekerja sedang melakukan pengecoran kerangka dasar pylon bentang utama yang kedua, serta pemancangan tiang pylon ketiga. Sedangkan pylon yang keempat masih menunggu pembebasan lahan yang dilakukan Pemkot Samarinda," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim HM Taufik Fauzi melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Proyek Jembatan Kembar (Mahakam IV) H Tri Bakti Mulianto saat dihubunggi, Selasa (3/9).
Melihat perkembangan pembangunan jembatan yang diharapkan dapat membantu kelancaran arus kendaraan dari dan menuju kota Samarinda, dia optimis target sesuai kontrak akhir Desember 2013 mampu dicapai. Namun dia menjelaskan, rampungnya jembatan itu kelak tidak lantas akan bisa langsung dioperasikan. Sebab masih perlu dilakukan pembangunan jalan pendekat dan diusulkan pada APBD perubahan tahun ini.
"Jika disetujui, maka pembangunan jalan pendekat Samarinda Seberang dan Kota Samarinda tersebut bisa segera dikerjakan. Pekerjaan jembatan dikerjakan lebih dulu, kemudian jalan pendekat," jelasnya.
Diharapkan dengan terbangunnya jembatan tersebut, sisi utara dan selatan Samarinda dapat terhubung oleh prasarana jembatan yang representatif sehingga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.
Gubernur Awang Faroek Ishak juga pernah menyatakan, pembangunan Jembatan Kembar ini sebagai upaya mengatasi perkembangan jumlah penduduk di ibukota provinsi Kaltim, Samarinda, yang semakin meningkat. Ini terlihat dari seringnya kemacetan dan antrean panjang kendaraan dari dan ke kota Samarinda lantaran kondisi Jembatan Mahakam yang ada sekarang sudah tergolong over capacity.
Dia berharap, dengan terbangunnya Jembatan Kembar ini maka sisi utara dan selatan kota Samarinda dapat terhubung prasarana jembatan yang representatif, sehingga dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas.
"Pembangunan ekonomi tidak bisa tanpa didukung pembangunan infrastruktur. Keduanya saling mendukung. Oleh karena itu pembangunan jalan dan jembatan harus dituntaskan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Jembatan Kembar ini merupakan salah satu proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ) di Kaltim. Jembatan Mahakam Kembar akan dibangun dengan panjang bentang 220 meter, lebar 16,9 meter dan tinggi clearance vertikal 22 meter.
Jika diakumulasikan dengan pembangunan jalan pendekatnya membutuhkan anggaran sekitar Rp383 miliar. Teknis pelaksanaannya dilakukan melalui sistem kontrak tahun jamak 2012-2013 melalui APBD Kaltim. Nilai kontrak pembangunan jembatan ini Rp171,68 miliar dengan waktu pelaksanaan 418 hari kalender. (Humas Prov Kaltim/sar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Sekarang ini para pekerja sedang melakukan pengecoran kerangka dasar pylon bentang utama yang kedua, serta pemancangan tiang pylon ketiga. Sedangkan pylon yang keempat masih menunggu pembebasan lahan yang dilakukan Pemkot Samarinda," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim HM Taufik Fauzi melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Proyek Jembatan Kembar (Mahakam IV) H Tri Bakti Mulianto saat dihubunggi, Selasa (3/9).
Melihat perkembangan pembangunan jembatan yang diharapkan dapat membantu kelancaran arus kendaraan dari dan menuju kota Samarinda, dia optimis target sesuai kontrak akhir Desember 2013 mampu dicapai. Namun dia menjelaskan, rampungnya jembatan itu kelak tidak lantas akan bisa langsung dioperasikan. Sebab masih perlu dilakukan pembangunan jalan pendekat dan diusulkan pada APBD perubahan tahun ini.
"Jika disetujui, maka pembangunan jalan pendekat Samarinda Seberang dan Kota Samarinda tersebut bisa segera dikerjakan. Pekerjaan jembatan dikerjakan lebih dulu, kemudian jalan pendekat," jelasnya.
Diharapkan dengan terbangunnya jembatan tersebut, sisi utara dan selatan Samarinda dapat terhubung oleh prasarana jembatan yang representatif sehingga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.
Gubernur Awang Faroek Ishak juga pernah menyatakan, pembangunan Jembatan Kembar ini sebagai upaya mengatasi perkembangan jumlah penduduk di ibukota provinsi Kaltim, Samarinda, yang semakin meningkat. Ini terlihat dari seringnya kemacetan dan antrean panjang kendaraan dari dan ke kota Samarinda lantaran kondisi Jembatan Mahakam yang ada sekarang sudah tergolong over capacity.
Dia berharap, dengan terbangunnya Jembatan Kembar ini maka sisi utara dan selatan kota Samarinda dapat terhubung prasarana jembatan yang representatif, sehingga dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas.
"Pembangunan ekonomi tidak bisa tanpa didukung pembangunan infrastruktur. Keduanya saling mendukung. Oleh karena itu pembangunan jalan dan jembatan harus dituntaskan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Jembatan Kembar ini merupakan salah satu proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ) di Kaltim. Jembatan Mahakam Kembar akan dibangun dengan panjang bentang 220 meter, lebar 16,9 meter dan tinggi clearance vertikal 22 meter.
Jika diakumulasikan dengan pembangunan jalan pendekatnya membutuhkan anggaran sekitar Rp383 miliar. Teknis pelaksanaannya dilakukan melalui sistem kontrak tahun jamak 2012-2013 melalui APBD Kaltim. Nilai kontrak pembangunan jembatan ini Rp171,68 miliar dengan waktu pelaksanaan 418 hari kalender. (Humas Prov Kaltim/sar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013