Tawau (ANTARA Kaltim) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tawau Sabah, Malaysia memperkirakan jumlah pemilih pada pemilu legislatif 2014 mencapai 79.000 orang dari yang tercatat 200.000 warga negara Indonesia (WNI).

Sekretaris PPLN Tawau Muhammad Ramdhan di Tawau, Sabtu, menyebutkan WNI yang didata sebagai pemilih pemilu legislatif 2014 tersebut hanya yang memiliki dokumen atau paspor.

Sesuai hasil pendataan yang dilakukan panitia pemutkahiran pemilih (pantarlih) yang dibentuk pada masing-masing perusahaan di wilayah kerja Konsulat RI Tawau, diperoleh sebanyak 40.000 orang lebih pemilih yang memenuhi syarat.

Namun kata dia belum dilakukan pendataan bagi WNI yang tidak menggunakan paspor sehingga diperkirakan jumlah pemilih dapat mencapai 79.000 orang apabila didata WNI yang memiliki identitas kewarganegaraan Indonesia seperti kartu tanda penduduk (KTP), ijazah dan surat izin mengemudi (SIM).

Sebab sesuai aturan yang ditetapkan KPU pusat, WNI yang tidak memiliki paspor tetapi memiliki identitas kewarganegaraan Indonesia tetap diberikan kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu legislatif 2014.

"Sesuai hasil pendataan yang dilakukan pantarlih pada seluruh perusahaan yang mempekerjakan WNI, baru tercatat sekitar 40.000 orang yang memenuhi syarat yakni menggunakan paspor untuk didaftar sebagai pemilih," katap Muhammad Ramdhan yang menjabat Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler di Konsulat RI di Tawau.

Sementara WNI yang hanya menggunakan identitas selain paspor, akan didaftar dalam daftar pemilih khusus namun kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya dapat dilakukan setelah seluruh pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih telah menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS).

Ia mengakui, kemungkinan besar masih banyak WNI yang saat ini bekerja di sejumlah perusahaan di wilayah kerja Konsulat RI di Tawau yakni Kunak, Semporna, Lahad Datu dan Tawau sendiri yang belum terdaftar akibat keterbatasan tenaga pendataan.

Muhammad Ramdhan mengungkapkan, pada pendataan pemilih PPLN Tawau pihaknya hanya meminta majikan atau melibatkan guru-guru di "community learning center (CLC)" untuk mendata WNI yang memenuhi syarat sebagai pemilih.

Pantau wartawan LKBN Antara di tempat umum seperti pasar dan pelabuhan di Tawau, Sabtu, terlihat sejumlah pamflet dari Konsulat RI di Tawau yang menghimbau kepada WNI agar mendaftarkan diri menjadi pemilih pemilu legislatif 2014 melalui SMS pada nomor telepon yang telah ditentukan atau menghubungi PPLN di Kantor Konsulat RI Tawau.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013