Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Paser tidak memiliki kendaraan operasional yang diperlukan untuk membantu keperluan warga transmigrasi, salah satunya di Desa Keladen, Kecamatan Tanjung Harapan. 


“Disnakertrans Paser tidak memiliki kendaraan dan dana operasional untuk menunjang keperluan masyarakat transmigrasi di Desa Keladen,” kata Kepala Disnakertrans Paser Majdu Simangunsong, Rabu (6/7). 

Ia mengungkapkan, karena tidak  memiliki kendaraan operasional, maka belum lama ini, ada peristiwa anak bayi yang baru beberapa hari dilahirkan meninggal karena terlambat ditangani medis. 

Menurutnya, akibat terkendala kendaraan, sarana transportasi sehingga penanganan terlambat, akhirnya bayi tersebut meninggal dunia setibanya di RSUD Panglima Sebaya, di Ibu Kota  Kabupaten Paser, Tanah Grogot. 

Disnakertrans Paser, kata Madju, telah berupaya membantu warga yang membutuhkan pertolongan dengan keterbatasan sarana yang dimiliki. 

“Pada saat itu, kami sempat meminjam kendaraan ke bagian umum,” ujarnya.

Madju menjelaskan, Disnakertrans Paser selain tidak memiliki sarana penunjang dan dana operasional untuk membantu masyarakat transmigrasi di Desa Keladen yang jaraknya ke Tanah Grogot sekitar 100 kilometer, warga transmigrasi  kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Dia menceritakan, sebelumnya pada Senin (27/6) Disnakertrans Paser menerima laporan seorang warga di Desa Keladen  bahwa ada bayi berusia 12 hari mengalami kejang serta tidak mendapat asupan ASI yang cukup. 

salah seorang pegawai Disnaketrans Paser, segera melakukan koordinasi dengan bidan RSUD Panglima Sebaya untuk menanyakan kondisi bayi melalui video call. Diperoleh informasi saat itu, balita tersebut harus segera mendapatkan pertolongan yang tidak bisa ditunda.

“Kami berencana langsung melakukan upaya penjemputan di Simpang Kerang Dayo, namun kondisi hujan di Keladen sehingga pihak keluarga tidak bisa keluar dalam kondisi bayi yang kritis,” ungkap Madju.

Pada sore harinya, kembali memperoleh informasi bahwa kondisi bayi semakin kritis, sementara bidan setempat tidak bisa menangani si bayi yang sudah kondisinya parah.

Disnakertrans berkoordinasi dengan dokter anak di RSUD sambil mencari tabung oksigen, obat-obatan emergency dan infus, setelah itu pukul 21.30 Wita  menuju Desa Keladen. Sampai di lokasi sekitar  pukul 02.00 Wita dini hari..

Lanjutnya, setelah dilakukan pemeriksaan medis, balita diberangkatkan dari Desa Keladen pukul 02.45 menuju Tanah Grogot. Setibanya di RSUD Panglima Sebaya pukul 07.00 Wita, akhirnya bayi yang sakit tersebut dinyatakan telah meninggal dunia oleh pihak dokter Rumah sakit.
.
Di tengah keterbatasan itu, Madju menilai diperlukan dukungan sarana dan prasarana serta sinergitas lintas sektor. 

"Kami berharap ke depan tidak ada lagi masyarakat Desa Keladen yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Semoga kejadian ini tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang,” harapnya.

 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022