Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kaltim mengajak pekebun melakukan diversifikasi (penganekaragaman) produk olahan dari kelapa dalam, sehingga bukan hanya menghasilkan santan dan es kelapa muda, tapi bisa menghasilkan aneka olahan. 


"Banyak jenis pangan yang bisa diolah dari kelapa dalam seperti nektar, gula cetak, gula semut, dan aneka produk lainnya," ujar Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Siti Juriah di Samarinda, Selasa. 

Sedangkan dalam upaya mengajak masyarakat terampil melakukan diversifikasi olahan pangan dari kelapa dalam, pihaknya kerap menggelar pelatihan pengolahan tersebut, termasuk pelatihan yang digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), bulan lalu. 

Dalam pelatihan yang digelar di PPU tersebut berupa Bimbingan Teknis pengolahan produk perkebunan kelapa dalam berupa pelatihan diversifikasi nektar, gula cetak dan gula demut bagi masyarakat, petani, dan pekebun.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 20 peserta. Mereka serius mengikuti pelatihan karena peserta memang ingin belajar dan terampil dalam melakukan diversifikasi pengolahan produk hilirisasi dari kelapa dalam. 

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini adalah dua Petugas Pendamping dari Dinas Pertanian Kabupaten PPU, kemudian empat orang dari Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Disperindagkop PPU, Bankaltimtara PPU, dan dari CV Bunga Palem Purbalingga Jawa Tengah.

Menurut Siti Juriah, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya desiminasi informasi aplikasi teknologi terbaru kepada petani/pekebun di Kaltim, dalam upaya untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. 

Ia menjelaskan, keterampilan tambahan yang dimiliki oleh pekebun, terutama dalam melakukan penganekaragaman olahan perkebunan, pasti akan berimbas pada peningkatan nilai tambah produk hasil perkebunan, sehingga hal ini bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Tugas Dinas Perkebunan Kaltim, katanya, salah satunya adalah melaksanakan pembinaan dan memfasilitasi kemitraan kelembagaan usaha pengolahan hasil perkebunan. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat agar dapat mengakses pasar yang lebih luas, untuk menjual aneka produk komoditi perkebunan. 

"Umumnya pekebun masih awam dalam upaya diversifikasi produk olahan komoditi perkebunan akibat kurangnya pengetahuan akan perkembangan teknologi," ujarnya. 

Dari kondisi inilah kemudian pihaknya hadir untuk melakukan pembinaan sekaligus pendampingan, sehingga diharapkan penggunaan inovasi teknologi pengolahan hasil perkebunan dapat meningkatkan nilai tambah dari komoditi perkebunan.

"Kami terus mendorong masyarakat melakukan diversifikasi olahan kelapa dalam untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan, memberikan peluang usaha baru bidang pengolahan komoditi kelapa dengan memberikan pembinaan kepada mereka," ucap Siti.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022