Jakarta (ANTARA Kaltim)-Beberapa poin penting terkait pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah di Kaltim didapatkan kala komisi 2 DPRD Kaltim yang membidangi keuangan dan perekonomian menyambangi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia di Jakarta, Senin (26/8) kemarin.

Rombongan yang diketuai Ismail, beranggotakan Abdul Rahman Alhasnie dan Syarif Almahdali berikut beberapa staf sekretariat dan komisi diterima langsung Kepala Biro Perencanaan Kementerian Mardjoko Pratomo.  Memang tak semua anggota Komisi 2 mengikuti pertemuan ini dikarenakan pembagian tugas dan agenda yang bertabrakan dengan agenda pansus LKPJ dan agenda lainnya.
Beberapa hal penting terkait perkembangan koperasi di kaltim menjadi bahan sharing di kementerian ini.

  Yaitu, bagaimana memaksimalkan peran koperasi yang mulai tumbuh baik di kaltim yang dirasa sangat membutuhkan sentuhan program dari pusat. Kemudian, gambaran program konkrit yang dapat meningkatkan kesejahteraan koperasi khususnya yang punya potensi atau sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan.  

Selanjutnya kejelasan terkait program pupuk subsidi yang masuk dalam program nasional. Terakhir, target kementerian koperasi ditahun 2014 dan bagaimana pola realisasinya. Termasuk di dalamnya memaksimalkan  bantuan modal UMKM.

“Koperasi perkembangannya cenderung positif di Kaltim. Bahkan potensinya besar mengingat Kaltim kini menggalakkan potensi kelapa sawit dengan total kawasan 1 juta hektare.Tentu saja sangat potensial melibatkan koperasi  sebagai mitra usaha sekaligus lebih menyejahteraan anggota koperasinya,” tutur Ismail.

Memang penuturan itu bukan tanpa alasan. Data di Kementerian Koperasi sendiri menyebutkan, jumlah koperasi aktif di Kaltim sebanyak 200.808 unit dengan keanggotaan 34.685.145 orang (data Juni 2013). Khusus kewirausahaan yang juga jadi bagian penting pencanangan program UMKM Kementerian, Kaltim memiliki 11.193 aktivasi.

Menurut Ismail, jumlah ini seharusnya bisa lebih baik mengingat dari total 56.539.560 unit UMKM aktif di seluruh Indonesia, partisipasi Kaltim belum terbilang signifikan.

Dari pertemuan itu juga terungkap beberapa program kementerian koperasi yang dirasa sangat cocok diterapkan pada iklim perekonomian kaltim. Yakni, pertama program bantuan koperasi perkotaan dan pedesaan baik untuk unit (hingga 50 juta) dan anggota (hingga 25 juta).

Meski bersifat sosial, bantuan ini diklaim terus membaik. Kemudian ada revitalisasi pasar tradisional, pelatihan kewirausahaan hingga pemberian modal baik bagi lulusan S1, mahasiswa dan pelajar (prioritas non sekolah negeri di pedesaan). Selanjutnya program One Village One Produk (satu desa satu produk) khusus memaksimalkan potensi produk olahan local baik kuliner maupun kerajinan. Yang terakhir yang paling menarik, program pengembangan listrik mikrohidro untuk daerah yang belum tersentuh listrik.

“Program terakhir sangat cocok diterapkan Kaltim. Tentu saja bergantung dari intensnya kordinasi dinas terkait dengan kementrian. Apalagi mengacu pada fakta banyak desa potensial di penjuru Kaltim belum tersentuh listrik selama belasan tahun,” tambah Abdurrahman Alhasni.  (Humas DPRD Kaltim/adv/dhi/met)



Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013