Samarinda (ANTARA Kaltim) - Festival Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melibatkan pelajar SD hingga SMA di Provinsi Kaltim pada tahun-tahun mendatang diwacanakan digabung dengan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) untuk tingkat provinsi.
"Kenapa kami ingin agar kegiatan ini digabung? Karena kami menilai untuk Festival UKS seolah kurang terperhatikan, pasalnya untuk FLS2N, O2SN, dan kegiatan lain untuk pelajar selalu dibarengi dengan hadiah dan penghargaan, sementara di UKS tidak ada," kata Kepala Sekretariat UKS Kaltim Asli Nuryadin di Samarinda, Rabu.
Dia mencontohkan, untuk juara pertama FLS2N jenjang SMP di Kaltim mendapat uang pembinaan Rp2 juta, juara II Rp1,75 juta, dan juara III Rp1,5 juta per cabang lomba. Selain itu, mereka juga mendapat beasiswa melalui program Kaltim Cemerlang karena masuk dalam kategori siswa berprestasi.
Sedangkan para juara dalam Festival UKS hanya mendapat piagam dan piala, namun tidak mendapatkan uang pembinaan yang dapat merangsang peserta dan siswa lainnya dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan sekolah di masa mendatang.
Padahal, lanjut Asli Nuryadin yang juga Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kaltim ini, Festival UKS ini sama pentingnya dengan festival lain untuk pelajar yang digelar baik di tingkat kabupate/kota, provinsi, maupun nasional.
Dalam gerakan UKS, lanjutnya, terdapat tiga hal dasar yang menjadi perhatian serius, yakni dengan nama Trias UKS. Tiga hal penting itu adalah pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan sekolah lingkungan sehat.
Dari kegiatan UKS, pelajar mulai usia dini sudah diajarkan bagaimana cara hidup sehat, termasuk diajarkan dan diajak menjaga lingkungan agar selalu bersih dan sehat karena kesehatan merupakan modal utama dalam meraih masa depan lebih baik.
Seperti untuk jenjang SD diadakan Lomba Dokter Kecil yang bertujuan melatih anak untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan, termasuk bagaimana menghadapi kecelakaan pertama pada kecelakaan.
Di jenjang SMP digelar lomba Parang Merah Remaja dan jenjang SMA digelar cerdas cermat. Pada jenjang SMP dan SMA ini menekankan pengetahuan mereka tentang makna kebersihan lingkungan dan kesehatan, termasuk pengetahuan tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
"Atas pentingnya peran UKS inilah makanya kami ingin ke depan festival ini digabung dengan festival lain. Soal lomba UKS di tingkat nasional, apakah mau digabung atau tetap terpisah, bagi saya itu tidak masalah," kata Asli Nuryadin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Kenapa kami ingin agar kegiatan ini digabung? Karena kami menilai untuk Festival UKS seolah kurang terperhatikan, pasalnya untuk FLS2N, O2SN, dan kegiatan lain untuk pelajar selalu dibarengi dengan hadiah dan penghargaan, sementara di UKS tidak ada," kata Kepala Sekretariat UKS Kaltim Asli Nuryadin di Samarinda, Rabu.
Dia mencontohkan, untuk juara pertama FLS2N jenjang SMP di Kaltim mendapat uang pembinaan Rp2 juta, juara II Rp1,75 juta, dan juara III Rp1,5 juta per cabang lomba. Selain itu, mereka juga mendapat beasiswa melalui program Kaltim Cemerlang karena masuk dalam kategori siswa berprestasi.
Sedangkan para juara dalam Festival UKS hanya mendapat piagam dan piala, namun tidak mendapatkan uang pembinaan yang dapat merangsang peserta dan siswa lainnya dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan sekolah di masa mendatang.
Padahal, lanjut Asli Nuryadin yang juga Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kaltim ini, Festival UKS ini sama pentingnya dengan festival lain untuk pelajar yang digelar baik di tingkat kabupate/kota, provinsi, maupun nasional.
Dalam gerakan UKS, lanjutnya, terdapat tiga hal dasar yang menjadi perhatian serius, yakni dengan nama Trias UKS. Tiga hal penting itu adalah pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan sekolah lingkungan sehat.
Dari kegiatan UKS, pelajar mulai usia dini sudah diajarkan bagaimana cara hidup sehat, termasuk diajarkan dan diajak menjaga lingkungan agar selalu bersih dan sehat karena kesehatan merupakan modal utama dalam meraih masa depan lebih baik.
Seperti untuk jenjang SD diadakan Lomba Dokter Kecil yang bertujuan melatih anak untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan, termasuk bagaimana menghadapi kecelakaan pertama pada kecelakaan.
Di jenjang SMP digelar lomba Parang Merah Remaja dan jenjang SMA digelar cerdas cermat. Pada jenjang SMP dan SMA ini menekankan pengetahuan mereka tentang makna kebersihan lingkungan dan kesehatan, termasuk pengetahuan tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
"Atas pentingnya peran UKS inilah makanya kami ingin ke depan festival ini digabung dengan festival lain. Soal lomba UKS di tingkat nasional, apakah mau digabung atau tetap terpisah, bagi saya itu tidak masalah," kata Asli Nuryadin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013