Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kaltim HM Kusasi mengatakan 38 mahasiswa asal daerah itu yang kuliah di Mesir tidak terpengaruh dengan kisruh politik yang menewaskan ribuan warga Mesir.

"Hasil komunikasi yang kami lakukan dengan perwakilan mahasiswa asal Kaltim di Mesir, mereka masih dalam kondisi aman dan tidak terpengaruh sedikitpun dengan huru-hara yang terjadi di Mesir," kata HM Kusasi di Samarinda, Selasa.

Lagi pula, katanya, lokasi kampus dan asrama mereka jauh dari pusat kota atau tempat kejadian, yakni lokasi tempat militer setempat membubarkan paksa para demonstran yang telah menewaskan ribuan warga sipil yang mayoritas dari kelompok Ikhwanul Muslimin itu.

Dia berharap agar gejolak politik yang terjadi di Mesir cepat pulih supaya aktivitas warga kembali normal, tetapi jika kejadiannya semakin tidak terkendali dan menggangu warga asing, termasuk warga Kaltim yang kuliah di sana, maka mau tidak mau warga Kaltim akan dipulangkan ke Indonesia.

Kemungkinan lainnya adalah, warga Kaltim atau warga Indonesia pada umumnya yang kuliah di Mesir bisa juga diungsikan ke negara lain terdekat sambil menunggu perkembangan yang terjadi, tetapi jika hal itu tidak memungkinankan, maka akan langsung dipulangkan ke Indonesia.

Saat ini ada sekitar 70 mahasiswa asal Kaltim yang menuntut ilmu di kawasan Timur Tengah, 38 di antaranya kuliah di sejumlah universitas di Mesir.

Dia juga meminta semua mahasiswa Kaltim yang menempuh pendidikan di Mesir agar tidak melakukan kegiatan lain selain aktivitas perkuliahan selama situasi belum kondusif. Hal ini perlu dilakukan demi keselamatan diri dan untuk mencapai hasil terbaik.

Dikatakannya, tujuan utama warga Kaltim ke Mesir adalah untuk menempuh pendidikan guna mewujudkan cita-cita. Karena itu, mahasiswa diminta tidak terprovokasi ajakan untuk ikut aksi unjukrasa menentang tindakan pembersihan oleh militer tersebut.

Kondisi keamanan dan ketertiban di Mesir seperti diketahui hingga kini masih tidak kondusif. Kericuhan itu bermula dari digulingkannya pemerintahan Presiden Mesir terpilih Mohammed Mors oleh kelompok masyarakat yang tidak setuju hasil pesta demokrasi tersebut. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013