Samarinda (ANTARA Kaltim)- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim, Selasa, menggelar Festival Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang akan diikuti pelajar jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan jenjang SMA atau yang sederajat dari kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Festival UKS ini sebagai ajang unjuk kreativitas siswa tentang kesehetan, baik masalah kesehatan lingkungan sekolah, pengetahuan tentang bahaya narkoba, HIV/AIDS, dan berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan," ucap Kepala Sekretariat UKS Kaltim Asli Nuryadin saat membuka festival itu di Samarinda, Selasa.
Festival ini digelar secara berjenjang mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional, sehingga para juara pertama dari jenjang SD hingga SMA itu akan mengikuti ajang yang sama di tingkat nasional di Jakarta pada 29 September hingga 2 Oktober.
Tujuan digelarnya festival ini antara lain untuk meningkatkan kualitas dokter kecil dan KRR, khususnya dalam pelaksanaan tiga pokok UKS (Trias UKS) yang harus diwujudkan.
Kemudian untuk meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan UKS, bertukar informasi dan pengalaman dalam pembinaan kesehatan dari masing-masing sekolah dari daerah lain.
Pada festival atau jambore jenjang SD digelar lomba Dokter Kecil. Materinya antara lain menguji kemampuan siswa tentang kesehatan, kemudian tes tertulis, dan praktik sebagai dokter kecil.
Syarat siswa SD yang boleh mengikuti lomba ini adalah tiap kabupaten atau kota mengirimkan satu perwakilannya yang masih aktif menjadi kader kesehatan di sekolah.
Kemudian beerhasil menjadi juara pertama di ajang yang sama tingkat kabupaten atau kota. Bukti juara pertama harus dilampirkan dalam lomba tingkat provinsi, yakni adanya SK bupati atau wali kota atau dari kepala dinas pendidikan setempat.
Untuk jambore di jenjang SMP, kegiatan yang dilakukan adalah lomba Kader Keseharan Remaja (KKR) atau lomba Palang Merah Remaja (PMR).
Materi yang dilombakan antara lain mengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan, tentang pengetahuan peserta akan kesehatan lingkungan, bahaya narkoba, HIV/AIDS, dan wawancara. Masing-masing daerah mengirimkan satu kelompok yang terdiri dari tiga orang.
Pada jenjang SLTA adalah lomba Cerdas Cermat UKS. Materinya sama dengan pengetahuan yang dilombakan di tingkat SMP, kemudian pengetahuan siswa tentang Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Menurut Asli, pembinaan dan pengembangan UKS merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada para peserta didik, yakni kegiatan yang merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik, mental, dan sosial penduduk.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Festival UKS ini sebagai ajang unjuk kreativitas siswa tentang kesehetan, baik masalah kesehatan lingkungan sekolah, pengetahuan tentang bahaya narkoba, HIV/AIDS, dan berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan," ucap Kepala Sekretariat UKS Kaltim Asli Nuryadin saat membuka festival itu di Samarinda, Selasa.
Festival ini digelar secara berjenjang mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional, sehingga para juara pertama dari jenjang SD hingga SMA itu akan mengikuti ajang yang sama di tingkat nasional di Jakarta pada 29 September hingga 2 Oktober.
Tujuan digelarnya festival ini antara lain untuk meningkatkan kualitas dokter kecil dan KRR, khususnya dalam pelaksanaan tiga pokok UKS (Trias UKS) yang harus diwujudkan.
Kemudian untuk meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan UKS, bertukar informasi dan pengalaman dalam pembinaan kesehatan dari masing-masing sekolah dari daerah lain.
Pada festival atau jambore jenjang SD digelar lomba Dokter Kecil. Materinya antara lain menguji kemampuan siswa tentang kesehatan, kemudian tes tertulis, dan praktik sebagai dokter kecil.
Syarat siswa SD yang boleh mengikuti lomba ini adalah tiap kabupaten atau kota mengirimkan satu perwakilannya yang masih aktif menjadi kader kesehatan di sekolah.
Kemudian beerhasil menjadi juara pertama di ajang yang sama tingkat kabupaten atau kota. Bukti juara pertama harus dilampirkan dalam lomba tingkat provinsi, yakni adanya SK bupati atau wali kota atau dari kepala dinas pendidikan setempat.
Untuk jambore di jenjang SMP, kegiatan yang dilakukan adalah lomba Kader Keseharan Remaja (KKR) atau lomba Palang Merah Remaja (PMR).
Materi yang dilombakan antara lain mengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan, tentang pengetahuan peserta akan kesehatan lingkungan, bahaya narkoba, HIV/AIDS, dan wawancara. Masing-masing daerah mengirimkan satu kelompok yang terdiri dari tiga orang.
Pada jenjang SLTA adalah lomba Cerdas Cermat UKS. Materinya sama dengan pengetahuan yang dilombakan di tingkat SMP, kemudian pengetahuan siswa tentang Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Menurut Asli, pembinaan dan pengembangan UKS merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada para peserta didik, yakni kegiatan yang merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik, mental, dan sosial penduduk.(*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013