Kawasan pabrik pengolahan minyak sawit mentah (CPO, crude palm oil) dan minyak inti sawit mentah (CPKO, crude palm kernel oil) yang dikelola PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) di Kariangau, Balikpapan Barat,  ditetapkan sebagai obyek vital nasional (obvitnas).
 

“Karena itu akan ada anggota kami yang hadir berjaga di sini. Untuk pertama 7 personel,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto, Kamis.

Selanjutnya, jumlah personel polisi yang diperbantukan menjaga keamanan kawasan itu akan disesuaikan dengan keadaan.

Gerbang PT KRN di Teluk Waru, Balikpapan Barat. Sekarang ada tanda obvitnas. (ANTARA /novi abdi)

“Bila diperlukan penebalan (penambahan jumlah personel), tentu akan dilakukan,” lanjut Kapolda Imam.

Menurut Kapolda, saat ini situasinya sangat kondusif.

Mewakili KRN-Apical Group Manajer M Jaya Budiarsa menambahkan, bahwa penetapan sebagai obvitnas berdasar SK Menteri Perindustrian. Alasan utamanya karena di kawasan tersebut ada fasilitas pengolahan CPO terpadu.

Hal tersebut sesuai revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03 Tahun 2005 menjadi Nomor. 620 Tahun 2012 Tentang Objek Vital Nasional Sektor Industri.

Dalam peraturan tersebut, terdapat 14 jenis industri yang ditetapkan sebagai obvitnas, yaitu industri bahan baku peledak, dirgantara, garam, gula, kertas, logam, minyak goreng dan atau kelapa sawit, perkapalan, petrokimia, pupuk, semen, telekomunikasi, tepung terigu,  dan kawasan industri.

Pabrik-pabrik KRN juga berada di Kawasan Industri Kariangau (KIK).

Pabrik-pabrik dan berbagai fasilitas KRN di Kariangau berdiri di atas lahan seluas 134 hektare.

Selain fasilitas produksi dan penyimpanan hasil pengolahan, juga ada fasilitas tempat tinggal berupa rumah susun.

Dengan bahan baku 10 ribu ton CPO per hari, di KRN dibuat terutama refined, bleached, deodorized (RBD) olein alias minyak goreng curah. Sebanyak 2.500 ton CPO dibuat menjadi biodiesel B30.  

Ada juga pabrik yang mengolah CPKO sebanyak 1.500 ton per hari untuk menjadi bahan baku berbagai produk selanjutnya.

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022