Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menyatakan harga daging sapi di daerah itu masih stabil, kendati penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak yang menyerang hewan ternak sapi.

Kepala Dinas Kukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara, Kuncoro di Penajam, Kamis, mengatakan harga daging sapi masih stabil di kisaran Rp140.000 per kilogram.

"Tidak ada pengaruh gangguan pada pasokan dari luar daerah dengan adanya PMK ternak sapi, harga daging sapi masih stabil," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menghentikan sementara mendatangkan ternak sapi dari luar daerah, terutama dari daerah yang terindikasi terjangkit wabah PMK untuk antisipasi merebaknya penyakit itu di daerah berjuluk "Benuo Taka" tersebut.

Distribusi ternak sapi dari luar daerah menurut dia, akan terganggu dengan adanya penyakit mulut dan kuku yang menjangkiti hewan ternak sapi.

Namun lanjut dia, penghentian sementara mendatangkan hewan terbak sapi dari luar daerah tersebut tidak berpengaruh karena konsumsi daging sapi masyarakat tidak terlalu tinggi.

Sehingga merebaknya PMK yang menyerang hewan ternak sapi di berbagai daerah menurut dia, tidak berpengaruh terhadap harga daging sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Tidak ada kenaikan harga daging sapi, karena konsumsi daging di Kabupaten Penajam Paser Utara sedikit tidak terlalu tinggi," ucapnya.

Harga daging sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara jelas dia, jika dibandingkan dengan daerah lain masih stabil tidak ada lonjakan harga akibat adanya PMK ternak sapi.

Kenaikan daging sapi bisa terjadi ketika persediaan terbatas, namun hingga saat ini harga daging sapi masih stabil berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional.

Untuk mencegah adanya pemotongan sapi sakit kata Kuncoro, pemerintah kabupaten melakukan sosialisasi kepada jagal atau RPH (rumah pemotongan hewan).

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022