Loa Janan (ANTARA Kaltim) – Mengawali kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (21/7), Gubernur Awang Faroek Ishak menemui masyarakat beberapa desa di Kecamatan Loa Janan dan Kecamatan Samboja. Seperti direncanakan sebelumnya, Gubernur Awang Faroek tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berdialog dan menyerap aspirasi masyarakat setempat.

Pertemuan pertama gubernur dilakukan dengan masyarakat Loa Janan yang dipusatkan di Desa  Tani Bhakti.  Di sini, gubernur  mendapat banyak masukan dan aspirasi terutama tentang berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Persoalan-persoalan yang diutarakan masyarakat diantaranya tentang penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang tidak tepat sasaran, persoalan tumpang tindih lahan, alih fungsi lahan, infrastruktur jalan dan lain sebagainya.

“Inilah maksud kedatangan saya dan rombongan hari ini. Saya ingin melihat sejauh mana pelaksanaan pembangunan telah memberi manfaat bagi masyarakat dan jika masih ada yang belum maksimal, kita akan benahi dan jika masih ada permasalahan, mari sama-sama kita selesaikan dengan baik,”  kata Awang Faroek mengawali sambutannya.

Di depan sekitar seribuan massa yang memenuhi Balai Desa Tani Bhakti, Awang Faroek menjelaskan bahwa pemerintah perlu melihat secara jelas sejauh mana proses pembinaan dalam pembangunan kemasyarakatan di era otonomi daerah ini mampu memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.

Jika otonomi daerah ternyata tidak mampu memberi manfaat nyata bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka sesungguhnya menurut gubernur, otonomi daerah  telah disia-siakan dan hal itu tidak boleh terjadi di Kaltim.

“Saya berusaha keras untuk menerapkan pembangunan yang inklusif untuk semua rakyat Kaltim. Apapun profesinya, menjadi petani, nelayan, peternak, pedagang, buruh, pegawai, semua harus sejahtera. Kita tidak mungkin sejahtera jika tidak bekerja dan memperoleh penghasilan yang pasti. Karena itulah, melalui satuan kerja perangkat daerah, saya selalu mendorong agar dibuka kesempatan kerja seluas-luasnya dan kemampuan masyarakat juga terus kita tingkatkan,” beber Awang.

Otonomi daerah lanjut Awang Faroek, seharusnya menjadi kesempatan emas bagi setiap kepala daerah untuk dapat mensejahterakan rakyat melalui program-program pro rakyat. Menurut gubernur, banyak hal yang harus dikerjakan setiap kepala daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Kebutuhan dasar masyarakat yang harus diperjuangkan oleh pemerintah pemenuhannya itu antara lain meliputi persoalan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur yang bagus, jalan, air minum, listrik, irigasi dan jalan usaha tani.

“Saya menyimak aspirasi masyarakat, terutama soal jalan dan listrik. Saya sudah perintahkan SKPD terkait agar infrastruktur jalan diperbaiki dan ditingkatkan. Perlahan masyarakat sudah menikmatinya. Sementara soal listrik, itu tanggung jawab PLN, tapi saya  tidak akan berhenti berjuang agar ketersediaan listrik bagi masyarakat bisa terus
ditingkatkan,” tegas Awang disambut aplaus masyarakat  Loa Janan.
        
Pada kunjungannya ke Kecamatan Loa Janan ini, Awang Faroek sekaligus menyerahkan bantuan kepada masyarakat, berupa bantuan alat dan mesin pertanian, bibit tanaman, benih ikan, terpal, bantuan ternak sapi, bantuan tempat ibadah, bantuan perlengkapan olahraga hingga penyerahan Beasiswa Kaltim Cemerlang dari masing-masing SKPD terkait.

Gubernur juga menyerahkan secara simbolis BLSM kepada Camat Loa Janan, dra Mastukah. Menyertai kunjungan Gubernur Awang Faroek kali ini diantaranya Ketua DPRD Kaltim, H Syahrun, Plt Sekprov Kaltim , H Rusmadi dan para kepala SKPD Pemprov Kaltim. Sedangkan dari jajaran Pemkab Kutai Kartanegara turut mendampingi kunjungan Gubernur Awang Faroek, Wakil Bupati HM Ghufron. (Humas Prov Kaltim/Sul)


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013