Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyiapkan Posko Simpatik untuk mendukung kelancaran dan pengamanan arus mudik Lebaran 2022 di daerah itu.
"Posko Simpatik bersinegri dari berbagai instansi, mulai dari posko terpadu hingga pengamanan," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara Arifin Damis di Penajam, Rabu.
Dinas Perhubungan bersama Kepolisian Resor Penajam Paser Utara mendirikan Posko Simpatik dan Posko Pengamanan mudik Idul Fitri 1443 Hijriah.
Pos Simpatik didirikan di Pelabuhan Penyeberangan Feri Penajam dan di Jalan Jalur Dua Kelurahan Petung yang dapat digunakan pemudik untuk beristirahat.
Posko Pengamanan didirikan di tempat-tempat wisata seperti Pantai Tanjung Jumlai dan Pantai Nipah-Nipah, serta di sejumlah tempat keramaian lainnya.
Dinas Perhubungan setempat sudah mempersiapkan alternatif untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik seperti pengaturan (rekayasa) lalu lintas dan kesiapan armada angkutan umum.
"Sampai saat ini belum ada penumpukan penumpang atau penumpang terlantar karena tidak mendapatkan angkutan umum," ujarnya.
Mayoritas pemudik menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, yang nampak di pelabuhan kapal feri dan kapal kayu (klotok).
Arus mudik yang menggunakan armada transportasi laut, seperti kapal cepat, klotok dan kapal feri belum menunjukkan lonjakan.
"Diperkirakan lonjakan arus mudik akan terjadi pada tiga hari menjelang Lebaran," kata Arifin Damis.
Seluruh petugas maupun masyarakat yang mudik Idul Fitri 1443 Hijriah agar mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Posko Simpatik bersinegri dari berbagai instansi, mulai dari posko terpadu hingga pengamanan," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara Arifin Damis di Penajam, Rabu.
Dinas Perhubungan bersama Kepolisian Resor Penajam Paser Utara mendirikan Posko Simpatik dan Posko Pengamanan mudik Idul Fitri 1443 Hijriah.
Pos Simpatik didirikan di Pelabuhan Penyeberangan Feri Penajam dan di Jalan Jalur Dua Kelurahan Petung yang dapat digunakan pemudik untuk beristirahat.
Posko Pengamanan didirikan di tempat-tempat wisata seperti Pantai Tanjung Jumlai dan Pantai Nipah-Nipah, serta di sejumlah tempat keramaian lainnya.
Dinas Perhubungan setempat sudah mempersiapkan alternatif untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik seperti pengaturan (rekayasa) lalu lintas dan kesiapan armada angkutan umum.
"Sampai saat ini belum ada penumpukan penumpang atau penumpang terlantar karena tidak mendapatkan angkutan umum," ujarnya.
Mayoritas pemudik menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, yang nampak di pelabuhan kapal feri dan kapal kayu (klotok).
Arus mudik yang menggunakan armada transportasi laut, seperti kapal cepat, klotok dan kapal feri belum menunjukkan lonjakan.
"Diperkirakan lonjakan arus mudik akan terjadi pada tiga hari menjelang Lebaran," kata Arifin Damis.
Seluruh petugas maupun masyarakat yang mudik Idul Fitri 1443 Hijriah agar mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022