Enam bulan setelah menyelesaikan Queen of the Classics di luar batas waktu, Dylan van Baarle menjuarai Paris-Roubaix Monument pada Minggu guna mengantarkan tim Ineos Grenadiers merengkuh kemenangan paling bergengsinya dalam balap sepeda satu hari.
Pebalap Belanda berusia 29 tahun yang berada pada urutan kedua dalam Tour of Flanders dua pekan lalu itu hanya melaju sejauh 19 km dari garis finis dengan memanfaatkan bagian lomba yang berbatu namun penting untuk mencatat rekor kecepatan rata-rata 45,79 km per jam.
Pebalap Belgia Wout van Aert dari tim Jumbo-Visma yang kembali ke balapan kompetitif setelah rehat dua pekan karena COVID-19, menempati posisi kedua setelah tertinggal satu menit 47 detik. Dia memacu mengungguli pebalap Swiss Stefan Kueng dari tim Groupama-FDJ di velodrome Roubaix.
"Saya tak percaya ketika saya menuju velodrome ini. Saya melihat ke samping saya apakah ada pebalap lain, ternyata hanya saya," kata Van Baarle yang wajahnya tertutup keringat dan debu, setelah membalap sejauh 257,2 km.
"Saya tak pernah mengalami menjadi orang pertama yang masuk velodrome. Tahun lalu saya melewati batas waktu tetapi tahun ini berbeda," sambung dia seperti dikutip Reuters.
Favorit juara Mathieu van der Poel justru finis urutan kesembilan atau lebih dari dua menit di belakang rekan senegaranya yang merupakan pebalap Belanda pertama yang menjuarai Paris-Roubaix sejak Niki Terpstra pada 2014 itu.
Van Baarle bertarung seru dengan trio Matej Mohoric dari Slovenia, Yves Lampaert dari Belgia dan Tom Devriendt ketika lomba menyisakan jarak 25 km lagi.
Dia menunggu momennya sekitar enam kilometer berikutnya dengan mempercepat kayuhan di sektor berbatu Camphin en Pevele dan hanya Mohoric yang tampaknya bisa mengikuti dia.
Namun pebalap Bahrain Victorious yang tampil impresif hingga saat itu tak bisa lagi mengimbangi Van Baarle, yang menggelengkan kepalanya tak percaya saat menabrak papan kayu velodrome dalam 750 meter terakhir.
Ini menutup awal musim yang luar biasa untuk Ineos Grenadiers setelah pekan lalu pebalap Polandia Michal Kwiatkowski menjuarai Amstel Gold Race.
Tim Inggris ini sudah 18 kali juara tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Pebalap Belanda berusia 29 tahun yang berada pada urutan kedua dalam Tour of Flanders dua pekan lalu itu hanya melaju sejauh 19 km dari garis finis dengan memanfaatkan bagian lomba yang berbatu namun penting untuk mencatat rekor kecepatan rata-rata 45,79 km per jam.
Pebalap Belgia Wout van Aert dari tim Jumbo-Visma yang kembali ke balapan kompetitif setelah rehat dua pekan karena COVID-19, menempati posisi kedua setelah tertinggal satu menit 47 detik. Dia memacu mengungguli pebalap Swiss Stefan Kueng dari tim Groupama-FDJ di velodrome Roubaix.
"Saya tak percaya ketika saya menuju velodrome ini. Saya melihat ke samping saya apakah ada pebalap lain, ternyata hanya saya," kata Van Baarle yang wajahnya tertutup keringat dan debu, setelah membalap sejauh 257,2 km.
"Saya tak pernah mengalami menjadi orang pertama yang masuk velodrome. Tahun lalu saya melewati batas waktu tetapi tahun ini berbeda," sambung dia seperti dikutip Reuters.
Favorit juara Mathieu van der Poel justru finis urutan kesembilan atau lebih dari dua menit di belakang rekan senegaranya yang merupakan pebalap Belanda pertama yang menjuarai Paris-Roubaix sejak Niki Terpstra pada 2014 itu.
Van Baarle bertarung seru dengan trio Matej Mohoric dari Slovenia, Yves Lampaert dari Belgia dan Tom Devriendt ketika lomba menyisakan jarak 25 km lagi.
Dia menunggu momennya sekitar enam kilometer berikutnya dengan mempercepat kayuhan di sektor berbatu Camphin en Pevele dan hanya Mohoric yang tampaknya bisa mengikuti dia.
Namun pebalap Bahrain Victorious yang tampil impresif hingga saat itu tak bisa lagi mengimbangi Van Baarle, yang menggelengkan kepalanya tak percaya saat menabrak papan kayu velodrome dalam 750 meter terakhir.
Ini menutup awal musim yang luar biasa untuk Ineos Grenadiers setelah pekan lalu pebalap Polandia Michal Kwiatkowski menjuarai Amstel Gold Race.
Tim Inggris ini sudah 18 kali juara tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022