Samarinda (ANTARA Kaltim)- Siswi SMP Muhammadiyah 1, Tenggarong, Kalimantan Timur, meraih juara tiga dalam seni bela diri cabang olahraga pencak silat tunggal putri pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional di Balikpapan, Rabu.
"Meskipun juara tiga, tapi kami bersyukur karena olimpiade ini diikuti seluruh peserta dari 33 provinsi di Indonesia, sehingga dari awal saya merasa berat untuk mencapai juara pertama," kata pelatih pencak silat jenjang SMP Tenggarong Deni Iskandar usai mendampingi anak didiknya menerima medali.
Siswi yang berhasil mendapat medali perunggu itu atas nama Nanda Tri Rahayu yang saat ini naik ke kelas tiga di SMP Muhammadiyah I Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Deni, dalam seni bela diri, kepercaya diri Nanda cukup tinggi saat laga tersebut, tetapi kekuatannya masih perlu dilatih sehingga ke depan akan mampu meningkatkan prestasinya, apalagi berbagai laga baik di tingkat daerah hingga nasional masih akan terus berlangsung.
Dikatkannya, sejak Nanda berhasil menjadi juara pertama dalam O2SN tingkat Provinsi Kaltim pada Mei lalu, maka dia mengajaknya melakukan latihan khusus untuk mempersiapkan laga pada O2SN di tingkat nasional yang digelar di Balikpapan.
Latihan khusus yang dilakukannya adalah mulai Senin hingga Sabtu, yakni dalam sepekan hanya libur pada hari Minggu. Setiap hari hanya membutuhkan latihan dua jam.
Di cabor ini, daerah yang berhasil duduk sebagai juara pertama adalah siswi SMP dari Jawa Tengah, sedangkan juara kedua diraih oleh siswi dari Provinsi Bali.
Dalam cabang pencak silat ini hanya ada satu kelas yang dilombakan, yakni seni bela diri tunggal baik untuk putra maupun untuk putri.
Sedangkan pencak silat untuk kelas tanding, tahun ini belum ada di jenjang SMP, tetapi untuk jenjang SMA sudah ada sejak tahun sebelumnya.
Jumlah peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti cabang ini sebanyak 66 siswa, yakni terdiri dari 33 kelas putra dan 33 kelas putri khusus untuk jenjang SMP.
Tempat menginap dan lokasi tanding cabang pencak silat jenjang SMP ini berada di satu titik, yakni sama-sama dipusatkan Hotel Town House, Balikpapan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Meskipun juara tiga, tapi kami bersyukur karena olimpiade ini diikuti seluruh peserta dari 33 provinsi di Indonesia, sehingga dari awal saya merasa berat untuk mencapai juara pertama," kata pelatih pencak silat jenjang SMP Tenggarong Deni Iskandar usai mendampingi anak didiknya menerima medali.
Siswi yang berhasil mendapat medali perunggu itu atas nama Nanda Tri Rahayu yang saat ini naik ke kelas tiga di SMP Muhammadiyah I Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Deni, dalam seni bela diri, kepercaya diri Nanda cukup tinggi saat laga tersebut, tetapi kekuatannya masih perlu dilatih sehingga ke depan akan mampu meningkatkan prestasinya, apalagi berbagai laga baik di tingkat daerah hingga nasional masih akan terus berlangsung.
Dikatkannya, sejak Nanda berhasil menjadi juara pertama dalam O2SN tingkat Provinsi Kaltim pada Mei lalu, maka dia mengajaknya melakukan latihan khusus untuk mempersiapkan laga pada O2SN di tingkat nasional yang digelar di Balikpapan.
Latihan khusus yang dilakukannya adalah mulai Senin hingga Sabtu, yakni dalam sepekan hanya libur pada hari Minggu. Setiap hari hanya membutuhkan latihan dua jam.
Di cabor ini, daerah yang berhasil duduk sebagai juara pertama adalah siswi SMP dari Jawa Tengah, sedangkan juara kedua diraih oleh siswi dari Provinsi Bali.
Dalam cabang pencak silat ini hanya ada satu kelas yang dilombakan, yakni seni bela diri tunggal baik untuk putra maupun untuk putri.
Sedangkan pencak silat untuk kelas tanding, tahun ini belum ada di jenjang SMP, tetapi untuk jenjang SMA sudah ada sejak tahun sebelumnya.
Jumlah peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti cabang ini sebanyak 66 siswa, yakni terdiri dari 33 kelas putra dan 33 kelas putri khusus untuk jenjang SMP.
Tempat menginap dan lokasi tanding cabang pencak silat jenjang SMP ini berada di satu titik, yakni sama-sama dipusatkan Hotel Town House, Balikpapan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013