Penajam (ANTARA Kaltim) - Tingkat kesadaran pengendara kendaraan bermotor tertib berlalu lintas di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih kurang karena para pengendara tersebut tertib berlalu lintas karena takut dirazia oleh petugas polisi lalu lintas.

Kasat Lantas Polres PPU, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Priyadi, Selasa (2/7), menyatakan, kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di wilayah PPU terus mengalami penurunan sejak Januari sampai Juni 2013.

Namun demikian, penurunan angka lalakantas ini bukan disebabkan karena tingginya kesadaran masyarakat khususnya pengendara. Hal itu karena pada bulan Mei dan Juni sedang digiatkan kegiatan operasi.

Menurutnya, para petugas kepolisian aktif melakukan razia dan sosialisasi kepada masyarakat, pada dua bulan terakhir. Sehingga penurunan lakalantas bukan karena para pengendara sadar, tapi karena hanya takut kepada polisi. Dimana pada saat itu, petugas kepolisian sedang melakukan razia dan penindakan.

"Tapi kalau tidak ada polisi, mereka tetap melakukan pelanggaran yang bisa menyebabkan lakalantas. Padahal saya harapkan kesadaran dari pengendara bukan karena hanya takut sama polisi," ucap Priyadi.

Selain itu, lanjutnya, selama ini para pengendara terutama motor hanya mau menggunakan helm pada pagi hari. Karena pada saat itu, sejumlah lokasi dijaga polisi lalulintas.

"Tapi coba lihat kalau sore dan malam, kebanyakan mereka tidak menggunakan helm. Padahal helm itu untuk melindungi. Ada juga berasalan tidak gunakan helm karena dekat. Padahal, tidak ada yang tahu kapan kecelakaan itu terjadi dan tidak mengenal jarak dekat maupun  jauh," kata Priyadi.

Untuk ke depannya, tambahnya, diharapkan akan muncul pelopor berlalulintas dari masyarakat terutama dari para tokoh masyarakat. Sehingga nantinya, mereka bisa memberikan sosialisasi dan menjadi contoh bagi pengendara.

Sementara itu, data lakalantas yang terjadi dari Satlantas Polres PPU, menunjukan dari 25 kasus lakalantas yang terjadi sepanjang Januari sampai Mei 2013, dengan korban meninggal dunia 10 orang, 19 orang luka berat dan  21 korban mengalami luka ringan.

Pada Januari 2013 jumlah lakalantas mencapai 6 kasus, namun Februari menurun menjadi empat kasus. Pada Maret dan April jumlah lakalantas masing-masing lima kasus dengan jumlah korban jiwa empat orang.

Untuk Mei 2013 turun menjadi satu kasus dan Juni empat kasus. Mei dan Juni ini tidak menelan korban jiwa tapi hanya luka berat dan ringan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013