Nunukan (ANTARA Kaltim)- Bawang merah asal Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai masuk di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara sejak sebulan lalu.

Supardi, salah seorang agen bawang merah di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Senin mengatakan, bawang merah yang beredar di sejumlah pedagang eceran di wilayah itu merupakan pasokan dari Kabupaten Bima.

Menurut dia, bawang merah asal Bima ini dipasok oleh pengusaha asal Sulawesi Selatan (Sulsel) menutupi ketiadaan bawang merah dari Sulsel selama ini.

"Sekarang ini bawang merah yang dijual pedagang eceran di Nunukan berasal dari Bima. Tapi dipasok juga oleh pengusaha dari Sulawesi (Selatan)," ujar Supardi ketika di temui di Pasar Inhutani.

Harga bawang merah asal Bima ini, kata dia, dijual kepada pedagang eceran seharga Rp32.000 per kilogram dalam keadaan bertangkai (belum dibersihkan).

Ia mengaku, pasokan bawang merah masuk Kabupaten Nunukan berkurang sejak dua pekan terakhir sehingga mempengaruhi tingkat penjualan di tingkat agen maupun pedagang eceran.

Agen bawang merah dan bawang putih ini memprediksi akan terjadi lonjakan harga hingga Rp50.000 per kilogram pada saat bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah akibat berkurangnya stok saat ini.

"Saya perkirakan harga bawang merah mencapai Rp50.000 per kilo (gram) pada bulan puasa nanti. Masalahnya stok sekarang ini sangat kurang," kata dia.

Masyarakat Kabupaten Nunukan sangat meminati bawang merah asal Bima karena kualitasnya hampir sama dengan asal Sulsel. Sementara bawang merah asal Malaysia semakin menghilang dari pasaran akibat kualitasnya yang jelek.

Biasanya, lanjut dia, bawang merah asal Bima masuk ke Kabupaten Nunukan melalui Kota Parepare Sulsel setiap pekan via KM Thalia sebanyak puluhan ton dari empat agen bawang di Pasar Inhutani.

Tapi sejak dua pekan terakhir, dia mengakui tidak pernah mendapatkan pasokan lagi sehingga ketersediaan bawang merah di wilayah itu mulai berkurang.(*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013