Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyampaikan status Bendung Benanga di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara, masih Siaga sehingga warga yang bermukim di hilir diminta selalu waspada terhadap potensi banjir.
"Hasil cek lokasi pukul 14.40 tadi, tinggi muka air (TMA) Bendung Benanga mencapai 7,96 meter, sedikit naik ketimbang siang kemarin yang setinggi 7,90 meter," ujar Kepala BPBD Kota Samarinda Suwarso di Samarinda, Senin.
Status pada Bendung Benanga dibagi tiga, yakni pada TMA 7,20 meter hingga 7,70 meter dalam kondisi Normal, TMA 7,75 meter hingga 8,20 meter dengan status Siaga, dan TMA 8,25 meter ke atas dengan status Awas.
Sementara elevasinya pun dibagi tiga, yakni elevasi puncak pelimpah utama dengan TMA 7,20 meter, elevasi puncak pelimpah darurat dengan TMA 7,70 meter, dan elevasi puncak bendungan dengan TMA 9,50 meter.
Atas status Siaga tersebut, lanjutnya, maka warga yang tinggal di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) atau di bagian hilir dari bendungan tersebut diminta selalu waspada terhadap kemungkinan adanya banjir.
Warga diingatkan selalu waspada tersebut terutama mereka yang bermukim di dataran rendah yang menjadi langganan banjir ketika SKM meluap, mulai dari kawasan Betapus, Bengkuring, hingga kawasan Temindung, terutama wilayah Pemuda bagian dalam.
Berdasarkan pantauan Senin sore, sejumlah titik di bagian hilir SKM atau bagian hilir Bendung Benanga sudah terendam air akibat luapan SKM, meski genangan air hanya sebatas mata kaki, seperti sebagian jalan di Perumahan Bengkuring dan sebagian Jalan Ahmad Yani.
Diprakirakan TMA Bendung Benanga akan mengalami penurunan, karena berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Selasa dan Rabu, 22-23 Maret secara umum cuaca di Samarinda cerah berawan, berawan dan berawan tebal, namun di jam tertentu hanya terjadi hujan ringan.
Prakiraan hujan ringan tersebut adalah pada Rabu, 23 Maret dini hari, atau pukul 02.00 dan 05.00 Wita, hujan ringan berpotensi terjadi merata pada semua kecamatan di Samarinda yang terdiri dari 10 kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Hasil cek lokasi pukul 14.40 tadi, tinggi muka air (TMA) Bendung Benanga mencapai 7,96 meter, sedikit naik ketimbang siang kemarin yang setinggi 7,90 meter," ujar Kepala BPBD Kota Samarinda Suwarso di Samarinda, Senin.
Status pada Bendung Benanga dibagi tiga, yakni pada TMA 7,20 meter hingga 7,70 meter dalam kondisi Normal, TMA 7,75 meter hingga 8,20 meter dengan status Siaga, dan TMA 8,25 meter ke atas dengan status Awas.
Sementara elevasinya pun dibagi tiga, yakni elevasi puncak pelimpah utama dengan TMA 7,20 meter, elevasi puncak pelimpah darurat dengan TMA 7,70 meter, dan elevasi puncak bendungan dengan TMA 9,50 meter.
Atas status Siaga tersebut, lanjutnya, maka warga yang tinggal di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) atau di bagian hilir dari bendungan tersebut diminta selalu waspada terhadap kemungkinan adanya banjir.
Warga diingatkan selalu waspada tersebut terutama mereka yang bermukim di dataran rendah yang menjadi langganan banjir ketika SKM meluap, mulai dari kawasan Betapus, Bengkuring, hingga kawasan Temindung, terutama wilayah Pemuda bagian dalam.
Berdasarkan pantauan Senin sore, sejumlah titik di bagian hilir SKM atau bagian hilir Bendung Benanga sudah terendam air akibat luapan SKM, meski genangan air hanya sebatas mata kaki, seperti sebagian jalan di Perumahan Bengkuring dan sebagian Jalan Ahmad Yani.
Diprakirakan TMA Bendung Benanga akan mengalami penurunan, karena berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Selasa dan Rabu, 22-23 Maret secara umum cuaca di Samarinda cerah berawan, berawan dan berawan tebal, namun di jam tertentu hanya terjadi hujan ringan.
Prakiraan hujan ringan tersebut adalah pada Rabu, 23 Maret dini hari, atau pukul 02.00 dan 05.00 Wita, hujan ringan berpotensi terjadi merata pada semua kecamatan di Samarinda yang terdiri dari 10 kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022