Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Sri Wahyuni memaparkan berbagai program dan kebijakan yang dilakukan guna mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang berkualitas dan berdaya saing menyongsong Ibu Kota Nusantara (IKN).


Menurut dia, penyusunan Peta Jalan Pengembangan Ekraf Daerah (Talanpekda) Kaltim merupakan program kebijakan yang telah dilaksanakan agar mempermudah para pelaku ekraf dalam menentukan sektor Industri mana yang menjadi pilihan mereka.

“Kaltim telah memiliki Talanpekda yang telah tertuang di buku yang telah disahkan dalam Pergub," ujar Sri dalam keterangan resmi diterima di Samarinda, Jumat.

Selain itu, program yang kini tengah diproses adalah pemberian beasiswa dan sertifikasi pelaku ekraf di Kaltim. 

"Kendati sebelumnya dibutuhkan database sebaran pelaku ekraf di Kaltim lengkap beserta konsentrasinya," tambahnya lagi.

Sri Wahyuni yang juga Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kaltim menyebutkan untuk membangun database itu, Komite Ekraf Kaltim sudah menyiapkan sistem informasi ekonomi kreatif Kaltim dalam bentuk aplikasi web di kaltimkreatif.id.

Ia mengatakan para pelaku Ekraf dapat mengunjungi situs kaltimkreatif.id untuk melakukan input mandiri.

"Ada 17 subsektor di sana. Kami perlu data supaya kami juga tahu seberapa besar sebaran pelaku ekraf di Kaltim untuk beasiswa," ungkap Sri.

Disebutkannya, dari 17 sektor ekraf terdapat tiga subsektor unggulan (kuliner, kriya dan aplikasi/game) dan tiga subsektor potensial (seni pertunjukan, film/animasi/video dan musik).

Sementara dari data yang terhimpun itu, lanjut Sri sebagai pertimbangan Dispar Kaltim dalam mengambil kebijakan ke depan. Terutama, untuk memfasilitasi para pelaku ekraf dalam membangun sistem ekonomi kreatif di Kaltim.

Ke depan, Komite Ekraf akan membuat creative hub dengan memanfaatkan eks gedung nasional di Jalan Panglima Batur, Kecamatan Samarinda Kota.

"Kalau (gedung) itu jadi creative hub, maka tak usah setiap bulan, setiap pekan pun bisa dilaksanakan berbagai aktivitas baik sekedar menampilkan kesenian, kebudayaan, kuliner ataupun basecamp untuk untuk menampilkan hasil kreasi produk para pelaku ekraf," ungkap Sri.

la menegaskan Komite Ekraf melalui program-programnya tentu berpihak kepada para pelaku ekraf. Semuanya bertujuan membangun ekosistem yang baik.

"Membantu pelaku ekraf untuk mengembangkan diri hingga memasarkan produk-produk yang dihasilkan," jelasnya.

Sri juga menjabarkan pengembangan ekraf di Kaltim sudah di jalur yang baik. Bahkan, dua daerah (Balikpapan dan Kutai Kartanegara), sudah ditetapkan sebagai Kota dan Kabupaten (KATA) Kreatif Indonesia oleh Kemenparekraf pada tahun 2021.

"Kukar sebagai kabupaten kreatif dengan ekosistem terbaik pada subsektor seni pertunjukan di luar Jawa. Sementara Balikpapan, terbaik untuk subsektor industri aplikasi dan pengembangan permainan," pungkas Sri Wahyuni.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022