Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pada Rapat Paripurna ke 19 DPRD Kaltim, Kamis (20/6), Wakil ketua Komisi I Suwandi meminta kepada pimpinan dewan agar menjadwalkan pertemuan dengan petinggi PLN dan Pemerintah Provinsi Kaltim terkait pemadaman disejumlah wilayah di Kaltim.
"Saya atas nama fraksi dan komisi meminta kepada dewan agar dapat memanggil pihak-pihak yang dinilai berkaitan dengan pemadaman listrik beberapa bulan terakhir diwilayah Kaltim, sebab masyarakat juga perlu mendapat gambaran terhadap persoalan yang terjadi," kata Suwandi.
Masyarakat Kaltim terutama didaerah Kota Balikpapan dan Samarinda banyak yang mengeluhkan pemadaman yang tidak stabil dan berjadwal. Akibatnya banyak terjadi hal yang merugikan seperti kebakaran yang tidak hanya memakan harta benda melainkan juga korban jiwa.
Selain itu, sejumlah pedagang kecil seperti warung, toko dan lainnya harus merugi dikarenakan banyaknya kerusakan alat elektronik, serta meningkatnya beban anggaran produksinya sebab harus memakai motor listrik (genset).
Jika tyerus berlanjut, Kondisi ini berpotensi memarah mengingat hanya hitungan minggu umat islam akan menyambut bulan suci ramadhan, bulan yang menjadi harapan bagi sejumlah pedagang musiman dan bulan yang sangat dinanti oleh masyarakat muslim dalam meningkatkan ibadahnya. Tidak konsistennya pasokan listrik, jelas sangat mengganggu prosesnya.
"DPRD harus mengetahui dimana letak persoalannya dan bagaimana solusi penyelesaian baik jangka pendek maupun jangka menengah. Dewan siap membantu karena ini berkaitan erat dengan hajat hidup orang banyak," lugas Suwandi. (Humas DPRD Kaltim/bar/dhi)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Saya atas nama fraksi dan komisi meminta kepada dewan agar dapat memanggil pihak-pihak yang dinilai berkaitan dengan pemadaman listrik beberapa bulan terakhir diwilayah Kaltim, sebab masyarakat juga perlu mendapat gambaran terhadap persoalan yang terjadi," kata Suwandi.
Masyarakat Kaltim terutama didaerah Kota Balikpapan dan Samarinda banyak yang mengeluhkan pemadaman yang tidak stabil dan berjadwal. Akibatnya banyak terjadi hal yang merugikan seperti kebakaran yang tidak hanya memakan harta benda melainkan juga korban jiwa.
Selain itu, sejumlah pedagang kecil seperti warung, toko dan lainnya harus merugi dikarenakan banyaknya kerusakan alat elektronik, serta meningkatnya beban anggaran produksinya sebab harus memakai motor listrik (genset).
Jika tyerus berlanjut, Kondisi ini berpotensi memarah mengingat hanya hitungan minggu umat islam akan menyambut bulan suci ramadhan, bulan yang menjadi harapan bagi sejumlah pedagang musiman dan bulan yang sangat dinanti oleh masyarakat muslim dalam meningkatkan ibadahnya. Tidak konsistennya pasokan listrik, jelas sangat mengganggu prosesnya.
"DPRD harus mengetahui dimana letak persoalannya dan bagaimana solusi penyelesaian baik jangka pendek maupun jangka menengah. Dewan siap membantu karena ini berkaitan erat dengan hajat hidup orang banyak," lugas Suwandi. (Humas DPRD Kaltim/bar/dhi)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013