Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tenaga penyuluh pertanian meliputi peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan pada 2015 akan berkurang mencapai 40 persen karena memasuki masa pensiun sehingga mulai kini harus diantisipasi.

"Saat ini, jumlah tenaga penyuluh pertanian saja belum mencukupi karena baru terdapat 820 orang, sedangkan jumlah desa/kelurahan mencapai 1.437 unit, apalagi jika nanti pensiun, maka tenaga penyuluhnya semakin menipis," kata Wakil Ketua Umum Pekan Daerah Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Peda KTNA) Kaltim Fuad Asaddin di Samarinda, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan Fuad ketika menjawab pertanyaan wartawan usai pembukaan Peda KTNA Kaltim VIII 2013 di Kompleks Stadion Madya Samarinda, Kaltim.

Fuad yang juga Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim ini melanjutkan, jumlah penyuluh sebanyak itu merupakan penyuluh yang statusnya sudah PNS, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan penyuluh, pihaknya bersama kabupaten dan kota sudah memiliki ratusan penyuluh yang statusnya sebagai tenaga kontrak.

Saat ini, katanya, di Kaltim telah dilakukan perekrutan sekitar 400 tenaga penyuluh, yakni untuk memenuhi kekurangannya.

Tenaga penyuluh itu akan bertugas di sejumlah kabupaten dan kota, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi pengembangan pertanian, peternakan, dan perkebunan.

Dia juga mengatakan bahwa keberadaan tenaga penyuluh sangat penting dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, pasalnya penyuluh yang merupakan ujung tombak itu memiliki keterampilan mengajak masyarakat untuk lebih maju dan kreatif.

Terkait dengan digelarnya Peda KTNA Kaltim, lanjutnya, kegiatan ini diikuti 1.907 petani dan nelayan serta 600 peserta yang merupakan partisipan. Mereka telah dan akan mengikuti serangkaian kegiatan yang telah terjadwal.

Sejumlah kegiatan dalam Peda KTNA Kaltim antara lain pameran yang digelar di luar maupun di dalam ruangan, temu wicara antara peserta dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Kemudian kegiatan berupa kepemimpinan dan kemandirian KTNA, kemitraan usaha dan jaringan informasi agribisnis, pengembangan teknologi dan kemitraan energi ramah lingkungan, pengembangan wirausaha pertanian, perikanan, peternakan, kelautan, dan kehutanan, serta sinkronisasi pengembangan pertanian dalam arti luas. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013