Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim dalam tahun anggaran 2013 mengucurkan dana sebesar Rp2,2 miliar untuk pengembangan peternakan bagi sejumlah kelompok petani peternak yang tersebar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"Bantuan yang diberikan tersebut tidak diserahkan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk pengadaan sapi, pembasmian penyakit pada hewan, dan pengadaan alat untuk pemanfaatan tenaga alternatif biogas," ujar Sekretaris Dinas Peternakan Kalimantan Timur Woro Triani di Samarinda, Kamis.
Secara simbolis, lanjut Triani, bantuan tersebut sudah diserahkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kepada kelompok ternak di daerah itu, sedangkan binatang ternaknya akan berada di tangan peternak diperkirkan akhir Juli 2013 karena saat ini sudah dalam proses pembelian.
Ia merinci, berbagai program yang dilakukan untuk memanfaatkan dana sebesar itu adalah untuk pengadaan pejantan pemacek sebanyak empat ekor sapi jenis Brahman Cross, yakni akan didistribusikan bagi dua kelompok ternak di daerah itu.
Anggaran yang digulirkan dari APBD Kaltim 2013 dalam program ini senilai Rp72 juta, yakni digunakan untuk pengadaan, pendistribusian, hingga kegiatan pendukung keberhasilan program tersebut.
Berikutnya adalah berupa program Pemberdayaan Peternak Sapi untuk satu kelompok dengan jumlah 20 ekor. Kegiatan ini dialokasikan dana sebesar Rp152 juta.
Selanjutnya adalah program pengadaan sapi bibit dan penggemukkan untuk lima kelompok tani ternak di PPU. Sapi yang didistribusikan dalam program ini sebanyak 200 ekor dengan anggaran yang disiapkan senilai Rp1,4 miliar.
Kegiatan selanjutnya adalah pemanfaatan kotoran hewan ternak sebagai sumber energi alternatif, yakni untuk pengadaan 15 unit alat biogas bagi lima kelompok ternak dengan anggaran yang digunakan sebesar Rp270 juta.
Peralatan biogas berbahan bakar kotoran hewan (kohe) tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti untuk memasak di dapur, menyalakan lampu, dan fungsi energi lain yang tidak berlebihan.
Satu unit peralatan biogas kapasitasnya masih terbatas, yakni hanya bisa digunakan rat-rata untuk dua rumah karena daya dan wattnya masih terbatas.
Kegiatan berikutnya adalah sebagai pemberantasan penyakit Jembrana atau penyakit hewan menular yang kerap menyerang pada ternak besar. Dana yang disiapkan untuk program ini sebesar Rp320 juta untuk pengadaan 20.000 dosis vaksin.
Kemudian kegiatan berupa pemberantasan penyakit rabies dengan anggaran Rp3,9 juta, yakni untuk pengadaan 600 dosis vaksin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Bantuan yang diberikan tersebut tidak diserahkan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk pengadaan sapi, pembasmian penyakit pada hewan, dan pengadaan alat untuk pemanfaatan tenaga alternatif biogas," ujar Sekretaris Dinas Peternakan Kalimantan Timur Woro Triani di Samarinda, Kamis.
Secara simbolis, lanjut Triani, bantuan tersebut sudah diserahkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kepada kelompok ternak di daerah itu, sedangkan binatang ternaknya akan berada di tangan peternak diperkirkan akhir Juli 2013 karena saat ini sudah dalam proses pembelian.
Ia merinci, berbagai program yang dilakukan untuk memanfaatkan dana sebesar itu adalah untuk pengadaan pejantan pemacek sebanyak empat ekor sapi jenis Brahman Cross, yakni akan didistribusikan bagi dua kelompok ternak di daerah itu.
Anggaran yang digulirkan dari APBD Kaltim 2013 dalam program ini senilai Rp72 juta, yakni digunakan untuk pengadaan, pendistribusian, hingga kegiatan pendukung keberhasilan program tersebut.
Berikutnya adalah berupa program Pemberdayaan Peternak Sapi untuk satu kelompok dengan jumlah 20 ekor. Kegiatan ini dialokasikan dana sebesar Rp152 juta.
Selanjutnya adalah program pengadaan sapi bibit dan penggemukkan untuk lima kelompok tani ternak di PPU. Sapi yang didistribusikan dalam program ini sebanyak 200 ekor dengan anggaran yang disiapkan senilai Rp1,4 miliar.
Kegiatan selanjutnya adalah pemanfaatan kotoran hewan ternak sebagai sumber energi alternatif, yakni untuk pengadaan 15 unit alat biogas bagi lima kelompok ternak dengan anggaran yang digunakan sebesar Rp270 juta.
Peralatan biogas berbahan bakar kotoran hewan (kohe) tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti untuk memasak di dapur, menyalakan lampu, dan fungsi energi lain yang tidak berlebihan.
Satu unit peralatan biogas kapasitasnya masih terbatas, yakni hanya bisa digunakan rat-rata untuk dua rumah karena daya dan wattnya masih terbatas.
Kegiatan berikutnya adalah sebagai pemberantasan penyakit Jembrana atau penyakit hewan menular yang kerap menyerang pada ternak besar. Dana yang disiapkan untuk program ini sebesar Rp320 juta untuk pengadaan 20.000 dosis vaksin.
Kemudian kegiatan berupa pemberantasan penyakit rabies dengan anggaran Rp3,9 juta, yakni untuk pengadaan 600 dosis vaksin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013