Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Klub lari lintas alam Balikpapan Hash House Harriers (BHHH) menerima kedatangan tamu dari Kuching Hash House Harriers (KHHH), Sarawak, Malaysia Timur, Senin (3/6).

"Ada 20 orang dari Kuching, dan lari bersama kami pada Senin sore kemarin," kata Outhouse, Grand Master (ketua) BHHH, Selasa (4/5).

Para tamu dari Kuching Hash itu diajak menikmati alam Balikpapan dan trek lari reguler Balikpapan Hash dimulai dari komplek perumahan Bhumi Nirwana di Km 5 Jalan Soekarno-Hatta.

"Kami datang untuk mengeratkan persaudaraan dengan rakan-rakan sesama pelari hash di Balikpapan," kata Papa Ayam, julukan untuk Robby Lee, pemimpin para hasher Kuching Hash.

Menurut Anker Away, hash cash atau bendahara BHHH, ini adalah peran nyata Balikpapan Hash dalam pembangunan kota.

"Selain untuk kesehatan, ini juga menjadi event wisata Balikpapan dan mengharumkan nama Kota Minyak di dunia," katanya.

Kuching Hash, seperti juga Balikpapan Hash, menganut tradisi yang dimulai Kuala Lumpur Hash House Harriers (KLHHH), klub lari lintas alam secara hash yang pertama di dunia yang berdiri sejak tahun 1930.

Tradisi itu menggariskan bahwa pada hari yang sudah disepakati, seseorang atau beberapa orang yang disebut hare diutus untuk membuat trek lari dimulai dari titik yang sudah disepakati dan diumumkan kepada semua.

Hare memberi tanda untuk diikuti, baik dengan taburan kertas, tanda kapur, atau apa pun yang disepakati bersama.

Setelah itu 2 atau 3 jam kemudian barulah para pelari, atau harriers mulai berlari mengikuti jejak yang sudah dibuat hare atau hares.

Selesai berlari lintas alam digelar circle, tradisi lingkaran minum dengan cangkir timah yang dasarnya lebih lebar daripada mulutnya.

Pada saat circle itulah banyak kemeriahan terjadi, baik oleh aksi spontan maupun yang sudah dipersiapkan.

Balikpapan Hash menampilkan nyanyian dan aksi sulap.

Mangina, hasher Balikpapan asal Skotlandia, menyanyikan Engineer Song, lagu rakyat Skot dan tampil dengan kilt, rok kotak-kotak khas Highland.

Go Bangkui, pelari Balikpapan dari Ende, Flores menampilkan aksi sulap dengan bola pimpong.

Ia seolah menelan beberapa biji bola dan mengeluarkannya dari telinga, dari perut, atau malah dari mulut hadirin.

Para pelari Kuching Hash juga bernyanyi, berpantun, dan ditambah cerita.

"Kami sudah berlari bersama KL Hash, Yogyakarta, sampai Samarinda, dan hari ini di Balikpapan," cerita Papa Ayam.

"Dan Balikpapan ini bagus sekali untuk hash. Masih ada hutan, padang terbuka, bukit-bukit yang curam. Bahkan tampaknya berlari di antara gang-gang di dalam kota juga cukup asik," kata Anak Ayam, julukan Lee Junior, putra Robby Lee.

Sebelumnya, untuk para hasher Kuching, disediakan trek lari di Balikpapan Utara yang relatif dekat dari pusat kota.

Lari dimulai dari Bhumi Nirwana menyusuri jalan setapak sampai Jalan Klaus Reppe di Km 7, naik ke fasilitas pengolah air bersih PDAM di Km 8, memutar melintas padang-padang alang-alang di belakang perumahan Balikpapan Regency dan Sepinggan Pratama, dan kembali ke Bhumi Nirwana.

Seluruhnya berjarak lebih kurang 10 km dan ditempuh para hasher dalam 90 menit, dari pukul 17.15 hingga 18.45.

Rute lari ke-2.195 sejak 14 Juli 1975 ini dibuat oleh "Encule Brothers" julukan bagi Kambing Encule, Gochon Encule, dan Anjing Encule, tiga bersaudara yang kompak menggemari olahraga lari lintas alam.

"Kami mengundang kawan-kawan Balikpapan Hash untuk datang ke Kuching Oktober nanti, pada perayaan ulang tahun Kuching Hash," undang Papa Ayam seraya bersalaman berpamitan.

Rombongan Kuching Hash bertolak kembali ke Kuching pada Selasa pagi. Karena tak ada lagi penerbangan langsung Balikpapan-Kuching yang dulu dilayani MAS Wings, mereka terbang dahulu ke Kuala Lumpur baru kembali ke Pulau Borneo dengan penerbangan Kuala Lumpur-Kuching. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013