Harapan Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi lokasi ibu kota negara atau IKN Indonesia yang baru di Provinsi Kalimantan Timur, telah disampaikan mantan bupati setempat Yusran Aspar dalam program Kapsul Waktu pada 2015.

Program Kapsul Waktu kata Yusran Aspar di Penajam, Kamis, dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo agar setiap daerah menyampaikan resolusi atau harapan yang akan dibuka 75 tahun ke depan.

"Saya masih sebagai bupati sempat menuliskan tujuh harapan, dan harapan keempat agar Kabupaten Penajam Paser Utara jadi lokasi pemindahan IKN dalam kurun waktu 75 tahun ke depan," ungkap bupati periode 2013-2018 tersebut.

"Rombongan tim ekspedisi Kapsul Waktu 2090 itu tiba di Kabupaten Penajam Paser Utara, Senin 26 Oktober 2015," tambahnya.

Dalam kegiatan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tersebut, ada tujuh harapan dan impian yang dititipkan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara untuk Indonesia, salah satunya terkait IKN.

Selain itu pada April 2015, Yusran Aspar pernah menyampaikan menyangkut IKN kepada Andrinof Achir Chaniago ketika itu menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

"Saat itu tidak secara spesifik berdiskusi mengenai Kabupaten Penajam Paser Utara dijadikan sebagai lokasi pemindahan IKN," ujarnya.

Ide dasarnya jelas dia, Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki lahan cukup luas berhadapan langsung dengan Kota Balikpapan, berpotensi menjadi kota mandiri terpadu dan bisa tumbuh besar di Provinsi Kalimantan Timur.

Sudah ada kajian-kajian awal terkait dengan rencana pemindahan IKN menurut dia, bahkan Andrinof Achir Chaniago menyatakan Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki peluang cukup bagus untuk menjadi IKN.

"Tidak perlu waktu lama mimpi terpenuhi, karena pada 2019 Kabupaten Penajam Paser Utara ditetapkan sebagai lokasi pemindahan IKN," ucapnya.

Sejarah harus disampaikan kepada masyarakat supaya tidak lupa karena satu-satunya yang menulis keinginan menjadi IKN kata Yusran Aspar, hanya Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022