Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jumlah pemustaka atau pengunjung perpustakaan di Badan Perpustakaan Provinsi (Banpusprov) Kaltim masih lebih tinggi ketimbang provinsi lain di Indonesia, yakni mencapai mencapai 700 hingga 1.200 orang per hari.
"Di Kaltim, jumlah pemustakanya pada kisaran 700 hingga 1.200 orang setiap hari, sementara di provinsi lain hanya pada kisaran 300 hingga 600 pemustaka," ucap Kepala Banpusprov Kaltim Hj Sri Sulasmi Retno di Samarinda, Jumat, yang ditanya seputar Hari Buku yang jatuh pada 17 Mei.
Bahkan, katanya, untuk hari libur kerja serta pada Sabtu dan Minggu, jumlah pemustakanya lebih banyak lagi, yakni pada kisaran 800 hingga 1.500 pengunjung.
Dari jumlah pemustaka itu, ujarnya, sebagian besar merupakan kalangan mashasiswa yang intensitas kunjungannya mencapai 70 persen, sedangkan sisanya yang 30 persen merupakan pemustaka dari kalangan pelajar dan masyarakat umum.
Menurutnya, tingginya jumlah pemustaka ke badan perpustakaan itu karena pihaknya memberikan pelayanan maksimal bagi pengunjung, termasuk ketersediaannya jumlah buku yang variatif dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
Setiap tahun, katanya, Banpusprov Kaltim selalu menambah koleksi buku hingga mencapai 1.500 judul.
Hal ini dilakukan agar koleksinya semakin variatif sehingga pemustaka yang sering datang mendapat ilmu baru dari buku baru yang dibacanya, yakni bahan bacaan untuk pengayaan sehingga para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum semakin berminat mengunjunginya.
Pihaknya juga melakukan berbagai upaya guna meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan, di antaranya melalui kegiatan promosi dalam bentuk wisata perpustakaan bagi siswa TK dan sekolah dasar, yakni mengajak untuk berkunjung ke perpustakaan.
Upaya lainnya, ujarnya, adalah melakukan kerja sama dengan media massa, memasang beberapa baleho, memasang stiker di angkutan maupun fasilitas umum agar sering dibaca publik yang berisi ajakan kepada masyarakat agar mendayagunakan perpustakaan.
"Apalagi disadari atau tidak, bahwa peran perpustakaan sangat penting karena di dalamnya berisi jutaan pengetahuan yang mampu membuat pembacanya semakin cerdas," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Di Kaltim, jumlah pemustakanya pada kisaran 700 hingga 1.200 orang setiap hari, sementara di provinsi lain hanya pada kisaran 300 hingga 600 pemustaka," ucap Kepala Banpusprov Kaltim Hj Sri Sulasmi Retno di Samarinda, Jumat, yang ditanya seputar Hari Buku yang jatuh pada 17 Mei.
Bahkan, katanya, untuk hari libur kerja serta pada Sabtu dan Minggu, jumlah pemustakanya lebih banyak lagi, yakni pada kisaran 800 hingga 1.500 pengunjung.
Dari jumlah pemustaka itu, ujarnya, sebagian besar merupakan kalangan mashasiswa yang intensitas kunjungannya mencapai 70 persen, sedangkan sisanya yang 30 persen merupakan pemustaka dari kalangan pelajar dan masyarakat umum.
Menurutnya, tingginya jumlah pemustaka ke badan perpustakaan itu karena pihaknya memberikan pelayanan maksimal bagi pengunjung, termasuk ketersediaannya jumlah buku yang variatif dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
Setiap tahun, katanya, Banpusprov Kaltim selalu menambah koleksi buku hingga mencapai 1.500 judul.
Hal ini dilakukan agar koleksinya semakin variatif sehingga pemustaka yang sering datang mendapat ilmu baru dari buku baru yang dibacanya, yakni bahan bacaan untuk pengayaan sehingga para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum semakin berminat mengunjunginya.
Pihaknya juga melakukan berbagai upaya guna meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan, di antaranya melalui kegiatan promosi dalam bentuk wisata perpustakaan bagi siswa TK dan sekolah dasar, yakni mengajak untuk berkunjung ke perpustakaan.
Upaya lainnya, ujarnya, adalah melakukan kerja sama dengan media massa, memasang beberapa baleho, memasang stiker di angkutan maupun fasilitas umum agar sering dibaca publik yang berisi ajakan kepada masyarakat agar mendayagunakan perpustakaan.
"Apalagi disadari atau tidak, bahwa peran perpustakaan sangat penting karena di dalamnya berisi jutaan pengetahuan yang mampu membuat pembacanya semakin cerdas," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013