Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis ekonomi Indonesia tumbuh antara 4,7 persen sampai 5,5 persen pada 2022 sejalan akselerasi konsumsi swasta dan investasi.
"Perkiraan ini di tengah belanja fiskal pemerintah dan ekspor yang tetap terjaga, meski risiko kenaikan kasus COVID-19 perlu terus diwaspadai," ungkap Perry dalam konferensi pers RDG BI Bulan Januari 2022 Cakupan Tahunan di Jakarta, Kamis.
Selain itu, proyeksi tersebut juga didukung oleh mobilitas yang terus meningkat, sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin luas dan stimulus kebijakan yang berlanjut.
Ia mengatakan kinerja lapangan usaha utama, seperti industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan pertanian tumbuh meningkat.
Secara spasial, perbaikan ekonomi diprakirakan terjadi di seluruh wilayah terutama Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Bali dan Nusa Tenggara.
"Perkembangan ini seiring dengan tetap kuatnya kinerja ekspor, perbaikan permintaan domestik, dan kinerja lapangan usaha utama," kata Perry.
Sementara untuk 2021, orang nomor satu di bank sentral RI ini memprediksikan ekonomi akan tumbuh di antara 3,2 persen sampai empat persen.
Hal tersebut seiring dengan perkembangan indikator ekonomi pada Desember 2021 mengindikasikan akselerasi proses pemulihan, antara lain mobilitas masyarakat, penjualan eceran, dan keyakinan konsumen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Perkiraan ini di tengah belanja fiskal pemerintah dan ekspor yang tetap terjaga, meski risiko kenaikan kasus COVID-19 perlu terus diwaspadai," ungkap Perry dalam konferensi pers RDG BI Bulan Januari 2022 Cakupan Tahunan di Jakarta, Kamis.
Selain itu, proyeksi tersebut juga didukung oleh mobilitas yang terus meningkat, sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin luas dan stimulus kebijakan yang berlanjut.
Ia mengatakan kinerja lapangan usaha utama, seperti industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan pertanian tumbuh meningkat.
Secara spasial, perbaikan ekonomi diprakirakan terjadi di seluruh wilayah terutama Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Bali dan Nusa Tenggara.
"Perkembangan ini seiring dengan tetap kuatnya kinerja ekspor, perbaikan permintaan domestik, dan kinerja lapangan usaha utama," kata Perry.
Sementara untuk 2021, orang nomor satu di bank sentral RI ini memprediksikan ekonomi akan tumbuh di antara 3,2 persen sampai empat persen.
Hal tersebut seiring dengan perkembangan indikator ekonomi pada Desember 2021 mengindikasikan akselerasi proses pemulihan, antara lain mobilitas masyarakat, penjualan eceran, dan keyakinan konsumen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022