Tentara Nasional Indonesia atau TNI memanfaatkan lahan "tidur" atau lahan tidak produktif di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk meningkatkan ketahanan pangan, kata Komandan Kodim 0913/Penajam Paser Utara, Letnan Kolonel Infantri Dharmawan Setyo Nugroho.

"Kami manfaatkan lahan yang tidak produktif di RT 07 Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam sebagai Demplot Hangpangan," ujar Dandim Dharmawan Setyo Nugroho di Penajam, Senin.

Peresmian Demplot Hangpangan tersebut lanjut ia, dilakukan seiring peluncuran program ketahanan pangan di wilayah Kodam VI/Mulawarman.

Demplot Hangpangan di Desa Giripuwa itu menurut dia, merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif untuk meningkatkan kualitas ketahanan pangan.

Lahan tidak produktif dimanfaatkan menjadi lahan produktif untuk menyiapkan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai daerah penyangga pangan ibu kota negara Indonesia yang baru.

"Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi titik pusat pembangunan ibu kota negara yang baru," ujar Dandim.

Demplot milik Kodim 0913/Penajam Paser Utara di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam tersebut bakal dikerjakan oleh Babinsa setempat dibantu kelompok tani di wilayah itu.

Kodam VI/Mulawarman kata Dharmawan Setyo Nugroho, memperdayakan lahan perangkat yang tidak produktif untuk lahan ketahanan pangan dan argo wisata.

Kegiatan Kodam VI/Mulawarman tersebut untuk mendukung ketahanan pangan dan menjadikan wisata agro di lokasi calon ibu kota negara Indonesia yang baru.

Program pemerintah pusat yakni meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan para petani.

Program ketahanan pangan juga meningkatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat, serta menjamin ketersediaan logistik wilayah untuk kepentingan pertahanan negara.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021