Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IIA Samarinda Solihin mengatakan ada 20 Anak Buah Kapal (ABK) kapal asal Vietnam yang berada di Perairan Muara Berau, Kaltim, dinyatakan positif COVID-19 dan satu orang dengan gejala sesak nafas.

"Tadi malam satu orang dengan gejala sesak nafas dievakuasi oleh tim medis ke salah satu rumah sakit yang ada di Samarinda," katanya di Samarinda, Kamis.

Dia mengatakan, kapal tersebut saat ini statusnya di karantina. Artinya, tidak ada yang boleh naik dan turun dari kapal tersebut.

"Kita akan terus mengawasi, dan ini di bawah pengawasan KSOP dan Polairud Samarinda," kata Solihin.

Kemudian, untuk para ABK yang dinyatakan positif maka mereka tetap di atas kapal untuk menjalani isolasi mandiri. Sedangkan untuk yang negatif COVID-19 di tempatkan di ruang terpisah.

Agar tidak melanggar, ucap Solihin, maka posisi kapal harus jauh dari pelabuhan. Supaya tidak ada orang yang naik dan turun nantinya.

Solihin juga menjelaskan, kemungkinan berapa lama para ABK tersebut akan menjalani isolasi mandiri di kapal yang telah dikarantina itu dilakukan sesuai aturan karantina.

"Menurut buku pedoman karantina itu selama 10 hari, dan nantinya jika tidak bergejala maka dianggap sembuh," kata Solihin.
 
Sebagai informasi, kapal asal Vietnam tersebut bernama lambung MV Viet Thuan Ocean, tiba beberapa waktu lalu. Namun dipastikan, kapal tersebut tidak sempat bersandar di Samarinda.

Sebelumnya, Kepala Kantor KSOP Kelas II Samarinda Mukhlis Tohepaly juga memaparkan, kedatangan Kapal MV Viet Thuan Ocean yang berlayar dari pelabuhan Vietnam itu, langsung dilakukan pemeriksaan dokumen kesehatan, sanitasi kapal, hingga pemeriksaan antigen.

"Sudah dilakukan rapat koordinasi antar instansi. Langkah pencegahan sesuai prokes sudah dibicarakan. untuk detailnya silahkan ke kesehatan pelabuhan," ungkapnya.

 

Pewarta: Gunawan Wibisono/Sapri Maulana

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021