Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong percepatan vaksinasi global untuk mengantisipasi varian virus corona Omicron, ketika memimpin pertemuan COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) yang berlangsung secara virtual pada Senin (6/12).

“Kita hanya memiliki kurang dari empat minggu hingga akhir tahun, dan saat ini kita menghadapi varian baru, Omicron. Hal ini mengingatkan kita tentang bahayanya menunda kesetaraan vaksin, dan pentingnya peningkatan upaya untuk segera mewujudkan kesetaraan vaksin bagi semua,” tutur Retno dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Selasa.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI bersama Menkes Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Harjit Sajjan memimpin dua sesi pertemuan yang membahas perkembangan varian Omicron, dan capaian serta tantangan yang dihadapi COVAX dalam satu tahun terakhir.

Terkait perkembangan Omicron, perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa varian baru ini dilaporkan telah terdeteksi di 45 negara.
 

Meskipun sebagian besar kasus berasal dari mereka yang kembali dari perjalanan, terdapat beberapa negara yang melaporkan transmisi lokal dan mulai terbentuknya cluster lokal.

Hingga saat ini WHO belum menerima laporan tentang adanya kasus kematian akibat varian Omicron.

Dari data yang ada saat ini, masih belum bisa disimpulkan apakah varian Omicron lebih menular atau membawa dampak lebih parah dari varian Delta, menurut WHO.

Sambil menunggu penelitian lebih lanjut terhadap varian baru ini, negara-negara diimbau untuk terus melakukan langkah antisipasi melalui protokol kesehatan ketat, peningkatan pengujian dan pelacakan, serta percepatan vaksinasi.

Terkait capaian dan tantangan yang dihadapi, Sekretariat COVAX telah menyampaikan berbagai perkembangan terkait penggalangan dana, distribusi vaksin, dan peningkatan kapasitas penyerapan vaksin di berbagai negara.
 

COVAX saat ini telah menghimpun dana sebesar 10,9 miliar dolar AS (sekitar Rp157,3 triliun), atau melebihi target semula yaitu 9,3 miliar dolar AS.

Sementara mengenai distribusi vaksin, dari total target 950 juta dosis untuk tahun 2021, COVAX telah mendistribusikan 611 juta dosis vaksin COVID-19 ke 144 negara. Kondisi ini diperkirakan akan membaik pada 2022, dengan lebih tersedianya suplai vaksin.

Hingga 6 Desember 2021, Indonesia telah menerima 45.224.550 dosis vaksin dari Fasilitas COVAX.

COVAX AMC EG adalah forum komunikasi antara COVAX dan 92 negara AMC untuk membahas upaya memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin COVID-19.

Melalui skema ini, negara AMC dapat memperoleh vaksin sebanyak hingga 20 persen dari populasinya.
 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021