Nilai ekspor berbagai komoditas baik migas maupun nonmigas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ke sejumlah negara tujuan, dalam periode Januari - Oktober 2021 mencapai 18,48 miliar dolar AS.


"Nilai ekspor sebesar ini mengalami kenaikan 78,05 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 10,38 dolar AS," ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Wembri Suska di Samarinda, Minggu.

Kenaikan ekspor disebabkan oleh permintaan nonmigas dari China yang sangat tinggi, yakni naik mencapai 172,94 persen, dari senilai 2,51 miliar dolar AS pada Januari-Oktober 2020 menjadi 6,87 miliar dolar AS pada Januari-Oktober 2021.

Nonmigas yang diekspor Kaltim di Januari-Oktober 2021 meliputi hasil tambang sebesar 13,46 miliar dolar AS, hasil industri 3,95 miliar dolar AS, dan hasil pertanian 6,35 juta dolar AS.

Selain kenaikan permintaan dari China, permintaan nonmigas dari beberapa negara tujuan lainnya juga naik di periode tersebut, seperti ke Filipina naik 13,49 persen, dari 1,88 miliar dolar menjadi 2,13 miliar dolar.

Kemudian ekspor nonmigas ke India mengalami kenaikan 85,19 persen, dari 676 juta dolar menjadi 1,25 miiar dolar. Ekspor ke Jepang naik 73,60 persen, dari 768 juta dolar menjadi 1,33 miliar dolar AS.

"Negara yang juga memberikan andil kenaikan ekpsor antara lain Malaysia, yakni dari 735,1 juta dolar pada Januari-Oktober 2020 menjadi 910,49 juta dolar AS pada Januari-Oktober 20201, atau naik sebesar 23,86 persen," katanya.

Ia melanjutkan, komoditas yang dieskpor di periode Januari-Oktober 2021 antara lain bahan bakar mineral mencapai 14,52 miliar dolar, naik 64,70 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 8,82 miliar dolar.

Kemudian ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati serta produk disosiasinya, lemak olahan yang dapat dimakan, malam hewani atau malam nabati sebesar 2,64 miliar dolar, naik 217,86 persen ketimbang sebelumnya yang senilai 831,66 juta dolar.

"Ekspor pupuk dan bahan kimia anorganik, senyawa organik atau anorganik dari logam mulia, dari logam tanah langka, dari unsur radioaktif, dan dari isotop sebesar 971,76 juta dolar, naik 78,54 persen ketimbang sebelumnya yang sebesar 544,29 juta dolar," ucap Wembri.

Ia juga mengatakan, pada Januari-Oktober 2021 neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus sebesar 16,18 miliar dolar, angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan neraca perdagangan pada periode yang sama tahun 2020 yang surplus sebesar 8,69 miliar dolar AS.


 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021