Komisi II DPRD Kota Samarinda menilai sistem parkir berlangganan yang saat ini dalam tahap kajian teknis oleh Pemerintah Kota (Pemkot) bakal berdampak positif pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
 

Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Fuad Fakhruddin mengatakan metode baru perparkiran tersebut sangat menjanjikan jika dihitung dari banyak jumlah kendaraan yang saat ini dimiliki warga Kota Tepian.

"Saya kira kalau itu diberlakukan, besar pendapatan yang akan masuk ke daerah," kata Fuad, baru-baru ini.

Dalam penghitungan yang dilakukan oleh komisi II tentang pendapatan daerah dari sektor parkir, nilai setoran capai puluhan miliar rupiah. Jumlah kendaraan yang parkir di masing-masing titik, dalam satu hari hanya dua kendaraan saja yang parkir.

"Faktanya tidak mungkin seperti itu, sedangkan jumlah kendaraan kita di Samarinda sudah hampir 600.000 kendaraan," beber anggota Fraksi Gerindra itu.

Fuad juga meyakinkan komisi II akan mendorong upaya Pemkot Samarinda untuk menerapkan sistem penarikan yang bisa berkontribusi terhadap pendapatan daerah.
 

                       DPRD Samarinda (Dok ANTARA)


Ia mengemukakan Pemkot Samarinda dapat mencontoh daerah lain yang menerapkan sistem parkir serupa. Khususnya bagaimana sistem yang diterapkan kepada juru parkir di lapangan.

"Bagi pelaku parkir nya sendiri bisa digaji sesuai UMR, jadi tidak ada lagi pungutan di lokasi. Jadi mereka betul-betul bekerja dan akan diawasi oleh pemkot sendiri," pungkasnya. (Adv/DPRD Samarinda)
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021