Samarinda (ANTARA Kaltim) - Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Jongkie D Sugiarto mengakui mobil buatan Korea khususnya Hyundai tertinggal 25 tahun dari mobil buatan Jepang.

"Pada tahun 1970-an, mobil Jepang sudah ada di Indonesia dan Hyundai baru meluncurkan produknya pada tahun 1995," katanya ditemui saat meresmikan "showroom" dan "workshop" Hyundai Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis.

Jongkie menilai wajar kalau sekarang pasar terbesar mobil di Indonesia berasal dari Jepang karena mereka sudah mulai masuk 25 tahun sebelum Hyundai meluncurkan produk 25 tahun kemudian.

Kendati demikian, PT Hyundai Mobil Indonesia tetap optimistis mobil pabrikan Korea itu akan mampu bersaing dengan mobil produksi dari Jepang maupun Eropa.

"Orang yang akan membeli mobil tentunya akan mempertimbangkan apakah suku cadangnya cukup tersedia, layanan servisnya ada di mana-mana, serta berbagai kemudahan dalam mendapatkan kebutuhan lainnya," katanya.

Dengan ketersediaan layanan yang maksimal itu, dia menyatakan optimistis pasar mobil Hyundai dapat menjadi pilihan masyarakat.

"Potensi pasar di Indonesia cukup besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa. Jadi, kami akan terus berupaya memberikan layanan terdekat dengan membuka outlet atau `showroom` di seluruh Indonesia sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mencari suku cadang dan layanan servis," kata Jongkie.

Perseroan Terbatas (PT) Hyundai Mobil Indonesia, kata dia, masih terus berupaya agar produsen mobil Korea tersebut membuka pabriknya di Indonesia.

"Kami sudah memberi masukan kepada pihak pabrik di Korea agar berinvestasi di ASEAN, khususnya di Indonesia, sehingga mereka bisa memproduksi mobil yang diminati masyarakat, baik jenis maupun bentuknya," katanya.

Namun, lanjut dia, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan kapan pihak produsen akan ekspansi atau berinvestasi secara besar-besaran di Indonesia walaupun pihaknya sudah memberikan masukan dan gambaran tentang berbagai keuntungan jika membangun pabrik di ASEAN.

"Akan tetapi, saat ini, kami sudah melakukan langkah-langkah penguatan dengan membangun outlet di seluruh Indonesia," katanya.

Terkait dengan ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara, dia mengatakan bahwa hal itu tidak berdampak pada pasokan mobil dan suku cadang Hyundai ke Indonesia.

"Kami mendengar langsung dari pabrik bahwa ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara tidak berdampak pada pasokan Hyundai ke Indonesia, dan kami tetap berharap agar ketegangan itu segera reda," kata Jongkie D. Sugiarto. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013