Sangatta (ANTARA Kaltim) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur Wahyu Widhi Heranata mengungkapkan bahwa potensi terjadinya banjir masih tinggi karena tingginya curah hujan di beberapa wilayah.

Curah hujan di Kaltim cukup tinggi, khususnya tiga daerah, yakni Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser dan Kota Bontang, kata Wahyu Widhi Heranata di Sangatta, Selasa.

Dalam beberapa pekan terakhir ini, katanya, terjadi banjir di tiga daerah itu, dan menyebabkan ratusan rumah warga terendam, lahan pertanian rusak dan kerugian lainnya. "Ini terjadi akibat meluapnya air sungai karena dipicu tingginya curah hujan di hulu," ujarnya.

"Saya sudah menginstruksikan kepada BPBD di masing-masing kabupaten/Kota se-Kaltim agar bersama-sama pemerintah daerah setempat waspada dan mengantispasi terjadinya banjir akibat meluapnya air sungai," kata Wahyu.

Ia mengatakan bahwa ia bersama Tim BPBD Kaltim akan meninjau lokasi banjir di Kecamatan Long Kali di Kabupaten Paser yang merendam sekitar lima ratus hektare area sawah lain Desa Bente Tualan, Mendik, Gunung Putar dan Rantau Belimbing.

"Kami akan meminta data yang detail dari BPBD Paser dan Pemkab, seperti kerugian dan kerusakan akibat banjir. Karena sebelum memberikan bantuan harus ada data lebih dulu," katanya.

Mengenai banjir yang melanda Kota Bontang dan Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (7/4), ia mengatakan, hanya banjir biasa akibat air sungai meluap di bagian hulu karena hujan tinggi.

"Banjir Bontang dan Kutai Timur bukan banjir bandang, namun akibat air sungai meluap karena hujan tinggi. Namun kami himbau warga tetap waspada," katanya.

Sebelumnya, banjir melanda dan menggenangi Desa Muara Toyu dan Desa Muara Pias. Kemudian desa Bente Tualan, Mendik, Gunung Putar dan Rantau Belimbing, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.

Banjir juga terjadi di Kelurahan Gunung Telihan dan Kelurahan Kanaan Bontang Barat. Kelurahan Gunung Elai hingga Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, akhir pekan lalu.

"Saya sudah 23 tahun tinggal di Desa ini,dan baru kali ini mengalami banjir besar hingga merendam puluhan rumah warga dan jalan raya," kata H. Rahman, warga setempat. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013