Bontang (ANTARA Kaltim) - Forum Pemerhati Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (FPP ABK) Kota Bontang, Kaltim, menyatakan Kota Bontang saat ini memiliki sebanyak 152 anak berkebutuhan khusus yang saat ini sedang bersekolah di sekolah regular, sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah ABK.
"Mereka para ABK tersebar di sekolah regular, tiga SLB yakni SLB Permata Bunda, SLB Yayasan Pupuk Kalimantan Timur, SLB Negeri dan Sekolah ABK Borneo Center," kata Wakil Ketua FPP ABK Kota Bontang, Nawiarti, di Bontang, Minggu.
Sebanyak 152 anak berkebutuhan khusus tersebut seperti yang disampaikan Nawiarti memiliki jenjang pendidikan mulai PAUD, TK, SD, SLTP.
"Dari 152 ABK terdiri 105 perempuan dan 47 laki-laki," ujar Nawiarti.
Nawiarti yang pensiun dini dari status PNS dan sepenuhnya mengabdikan diri pada pendidikan ABK ini menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap keberadaan para ABK.
"Saya sendiri kenapa tertarik dan lebih konsen pada pendidikan para ABK karena saya pribadi memiliki satu anak ABK yang saat ini tengah duduk dibangku sekolah setara dengan SLTP," katanya.
Dia ceritakan ABK merupakan anak-anak istimewa ada yang memiliki otak genius hingga perilaku hiperaktif yang membutuhkan perhatian serius dan bahkan memiliki kelebihan jika dibanding anak normal lainnya.
"FPP ABK selain mendata siswa ABK pada Januari 2013 lalu dalam rangka memperingati hari disabilitas telah mengelar Family Ghatering bersama ABK. Hal ini dimaksudkan untuk sosialisasi dan advokasi kepada stakeholder agar tumbuh kepedulian dengan lebih memperhatikan keberadaan dan pendidikan para ABK yang ada di Kota Bontang," kata Nawiarti.
Dia tegaskan FPP ABK kedepan tetap akan melanjutkan sosialisasi, advokasi dan kampanye sosial.
"FPP ABK berharap kepada berbagai para pihak untuk memberikan dukungan, perhatian, kesempatan terhadap nasib para ABK agar lebih berdaya khususnya pasca masa sekolah untuk kemandirian hidup ABK saat dewasa," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Mereka para ABK tersebar di sekolah regular, tiga SLB yakni SLB Permata Bunda, SLB Yayasan Pupuk Kalimantan Timur, SLB Negeri dan Sekolah ABK Borneo Center," kata Wakil Ketua FPP ABK Kota Bontang, Nawiarti, di Bontang, Minggu.
Sebanyak 152 anak berkebutuhan khusus tersebut seperti yang disampaikan Nawiarti memiliki jenjang pendidikan mulai PAUD, TK, SD, SLTP.
"Dari 152 ABK terdiri 105 perempuan dan 47 laki-laki," ujar Nawiarti.
Nawiarti yang pensiun dini dari status PNS dan sepenuhnya mengabdikan diri pada pendidikan ABK ini menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap keberadaan para ABK.
"Saya sendiri kenapa tertarik dan lebih konsen pada pendidikan para ABK karena saya pribadi memiliki satu anak ABK yang saat ini tengah duduk dibangku sekolah setara dengan SLTP," katanya.
Dia ceritakan ABK merupakan anak-anak istimewa ada yang memiliki otak genius hingga perilaku hiperaktif yang membutuhkan perhatian serius dan bahkan memiliki kelebihan jika dibanding anak normal lainnya.
"FPP ABK selain mendata siswa ABK pada Januari 2013 lalu dalam rangka memperingati hari disabilitas telah mengelar Family Ghatering bersama ABK. Hal ini dimaksudkan untuk sosialisasi dan advokasi kepada stakeholder agar tumbuh kepedulian dengan lebih memperhatikan keberadaan dan pendidikan para ABK yang ada di Kota Bontang," kata Nawiarti.
Dia tegaskan FPP ABK kedepan tetap akan melanjutkan sosialisasi, advokasi dan kampanye sosial.
"FPP ABK berharap kepada berbagai para pihak untuk memberikan dukungan, perhatian, kesempatan terhadap nasib para ABK agar lebih berdaya khususnya pasca masa sekolah untuk kemandirian hidup ABK saat dewasa," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013