Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Sebagai upaya pelestarian pesut Mahakam (Orcaella brevirotris) dan satwa langka lainnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bekerja sama dengan Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) akan menetapkan zona pelestarian terhadap mamalia Mahakam tersebut.

Untuk itu Pemkab Kukar bersama RASI menggelar lokakarya pembentukan zona pelestarian habitat pesut ahakam, di Pendopo Odah Etam (OE), Rabu (20/3), yang dibuka oleh Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) H Otoy Usman.

Otoy Usman mengatakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam merupakan yang terbesar di Kalimantan Timur bahkan di Indonesia.

Keberadaan DAS Mahakam sebagai salah satu ekosistem perairan yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam menunjang pembangunan karena memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, termasuk pesut Mahakam di dalamnya.

"Pemkab dan juga atas nama masyarakat Kukar menyambut baik dan mengapresiasi terselenggaranya lokakarya ini," ujarnya.

Lokakarya tersebut diharapkan nantinya dapat menghasilkan keputusan-keputusan dan kesimpulan-kesimpulan yang bermanfaat dalam mengimplementasikan berbagai upaya untuk melestarikan dan melindungi habitat pesut mahakam yang saat ini terancam punah.

Ditambahkannya upaya tersebut harus didukung sepenuhnya oleh pemerintah dan Stakeholder agar terwujud suatu kawasan konservasi daerah atau lokal yang bertujuan untuk melindungi alam dan pesut mahakam yang berbasis pola-pola kemasyarakatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) H. Marli melalui sekretarisnya H. Syahrumsyah dalam sambutannya mengatakan tiap tahun  sebanyak 3 ekor pesut mahakam mengalami kematian.

Berdasarkan hasil pemantaun Yayasan RASI diperkirakan saat ini jumlahnya sekitar 90 ekor. Hal itu disebabkan habitatnya yang semakin rusak sebagai akibat aktivitas di DAS Mahakam.

Lokakarya itu diikuti kurang lebih sebanyak 120 orang dari SKPD di Kukar maupun Kaltim, LSM, Akademisi, Pemerhati Lingkungan, Forum DAS Kaltim, dan Para Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, serta tokoh adat, dengan narasumber Agus Sriyadi Budi Sutito Kasubbid Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Dirjen

Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan, Direktur Yayasan RASI Budiono Giorno, dan  Prof Danielle Kerb seorang ahli Mamalia yang merupakan relawan di Yayasan RASI.

Sementara perwakilan RASI Kukar Innal Rahman mengatakan, lokakarya tersebut mengumpulkan usulan dari SKPD tentang upaya pelestarian pesut.

"Rencananya sepanjang DAS mulai kecamatan Muara Kaman sampai danau Semayang akan dijadikan zona pelestarian Pesut Mahakam, luasnya kira-kira enam ribu hektare," katanya saat dihubungi, Kamis (21/3). (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013