Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri secara virtual pertemuan tingkat Menteri Perhubungan seluruh negara anggota International Civil Aviation Organization-ICAO High Level Conference on Covid-19 (HLCC) 2021 yang berlangsung dari 12-22 Oktober 2021.
Budi Karya mengatakan, pertemuan tersebut menginginkan tercapainya kesepakatan global tentang langkah perbaikan penerbangan sipil yang efisien dari krisis pandemi Covid-19.
"HLCC juga diharapkan dapat membangun landasan kuat bagi penerbangan sipil, dalam menghadapi tantangan ke depan," kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Menhub Budi yang hadir pada sesi Opening dan Roundtable Interactive Discussion menyampaikan, Indonesia berharap mendapat informasi perkembangan terkini kebijakan penerbangan sipil ICAO di masa pandemi.
“Selain itu, kami juga ingin mendapatkan informasi tentang upaya yang diterapkan negara-negara anggota ICAO di seluruh dunia, beserta kendala yang dihadapi dan alternatif solusi yang diambil," ujarnya.
Ia mengungkapkan, keikutsertaan Indonesia pada pertemuan internasional ini diharapkan dapat menyuarakan hal-hal strategis, terkait penanganan penerbangan sipil di masa pandemi.
Harapannya, ada tindak lanjut dari ICAO, dalam bentuk kertas kerja (working papers).
Hal ini sekaligus sebagai sarana berbagi informasi dengan negara lain melalui information papers.
Pertemuan HLCC ini akan dibagi menjadi 3 (tiga) pertemuan teknis yakni Plenary/Ministerial Session, Safety Stream dan Facilitation Stream.
Menhub Budi mengutarakan, krisis yang diakibatkan pandemi telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali penerbangan sipil global. Penerbangan sipil harus bertahan keras dari keterpurukan. Larangan yang ketat memaksa sektor penerbangan sipil mengalami ketidakmenentuan.
“Untuk itu Indonesia memberikan apresiasi kepada ICAO yang telah secara konsisten melakukan sejumlah upaya selama pandemi berlangsung, dengan mengeluarkan sejumlah rekomendasi (The ICAO Council Aviation Recovery Taskforce/CART) beserta pedoman penerapannya dan upaya-upaya ICAO lainnya yang sangat berguna membantu para negara anggota ICAO menghadapi tantangan pandemi ini," jelasnya.
Lanjut dia, Indonesia memahami bahwa kebangkitan kembali transportasi udara sangat tergantung dengan seberapa cepat pandemi ini bisa ditangani.
“Karena itulah, Indonesia mengajak anggota ICAO saling bekerja sama untuk mengatasi pandemi ini dan sektor transportasi udara harus bangit kembali bahkan harus lebih kuat dari sebelumnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Indonesia menyampaikan 3 (tiga) kertas kerja. Kertas kerja ini berjudul Airport Emergency Planning, Assistance to Aircraft Accident Victims and Their Families dan ATM Contigency Measures and Recovery During Covid-19.
Delegasi RI dari Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan akan menyampaikan kertas kerja tersebut di depan seluruh negara anggota ICAO.
Selain itu, Indonesia juga menyampaikan 6 (enam) Information Papers yang diunggah oleh ICAO pada situs resmi HLCC 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Budi Karya mengatakan, pertemuan tersebut menginginkan tercapainya kesepakatan global tentang langkah perbaikan penerbangan sipil yang efisien dari krisis pandemi Covid-19.
"HLCC juga diharapkan dapat membangun landasan kuat bagi penerbangan sipil, dalam menghadapi tantangan ke depan," kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Menhub Budi yang hadir pada sesi Opening dan Roundtable Interactive Discussion menyampaikan, Indonesia berharap mendapat informasi perkembangan terkini kebijakan penerbangan sipil ICAO di masa pandemi.
“Selain itu, kami juga ingin mendapatkan informasi tentang upaya yang diterapkan negara-negara anggota ICAO di seluruh dunia, beserta kendala yang dihadapi dan alternatif solusi yang diambil," ujarnya.
Ia mengungkapkan, keikutsertaan Indonesia pada pertemuan internasional ini diharapkan dapat menyuarakan hal-hal strategis, terkait penanganan penerbangan sipil di masa pandemi.
Harapannya, ada tindak lanjut dari ICAO, dalam bentuk kertas kerja (working papers).
Hal ini sekaligus sebagai sarana berbagi informasi dengan negara lain melalui information papers.
Pertemuan HLCC ini akan dibagi menjadi 3 (tiga) pertemuan teknis yakni Plenary/Ministerial Session, Safety Stream dan Facilitation Stream.
Menhub Budi mengutarakan, krisis yang diakibatkan pandemi telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali penerbangan sipil global. Penerbangan sipil harus bertahan keras dari keterpurukan. Larangan yang ketat memaksa sektor penerbangan sipil mengalami ketidakmenentuan.
“Untuk itu Indonesia memberikan apresiasi kepada ICAO yang telah secara konsisten melakukan sejumlah upaya selama pandemi berlangsung, dengan mengeluarkan sejumlah rekomendasi (The ICAO Council Aviation Recovery Taskforce/CART) beserta pedoman penerapannya dan upaya-upaya ICAO lainnya yang sangat berguna membantu para negara anggota ICAO menghadapi tantangan pandemi ini," jelasnya.
Lanjut dia, Indonesia memahami bahwa kebangkitan kembali transportasi udara sangat tergantung dengan seberapa cepat pandemi ini bisa ditangani.
“Karena itulah, Indonesia mengajak anggota ICAO saling bekerja sama untuk mengatasi pandemi ini dan sektor transportasi udara harus bangit kembali bahkan harus lebih kuat dari sebelumnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Indonesia menyampaikan 3 (tiga) kertas kerja. Kertas kerja ini berjudul Airport Emergency Planning, Assistance to Aircraft Accident Victims and Their Families dan ATM Contigency Measures and Recovery During Covid-19.
Delegasi RI dari Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan akan menyampaikan kertas kerja tersebut di depan seluruh negara anggota ICAO.
Selain itu, Indonesia juga menyampaikan 6 (enam) Information Papers yang diunggah oleh ICAO pada situs resmi HLCC 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021