Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husein mengatakan bahwa target vakisnasi untuk para pelajar di Kota Samarinda dinilai masih minim, sedangkan pertemuan tatap muka (PTM) sudah dimulai, perlu jadi perhatian bahwa siswa-siswi telah divaksin.


Sani Bin Husein menyetujui digelarnya PTM untuk sekolah dari TK hingga SMP. Tapi, dia meminta Walikota Samarinda Andi Harun melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan agar terus menyelenggarakan vaksin untuk siswa di sekolah masing-masing.

"Sekolah tangguh Covid-19 telah direkomendasi oleh Wali Kota Samarinda, saya setuju, tapi protokol kesehatan terutama vaksinasi harus jadi prioritas utama,” ujarnya, di Gedung DPRD Samarinda, Rabu (13/10/2021).

Dia menilai, memang mayoritas orang tua wali murid menginginkan agar anaknya dapat kembali sekolah seperti biasanya. Namun, protokol kesehatan (Prokes) diterapkan, masih banyak siswa yang belum menerima vaksin.

Dipastikan sekolah yang direkomendasikan itu siswa dan gurunya sudah menerima vaksin,” ucapnya.

Meskipun PTM tidak berlangsung lama, Sani meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan sekolah yang direkomendasikan untuk menggelar PTM harus ekstra mengawasi siswa mulai dari masuk sekolah hingga pulang.

“Orang tua siswa juga harus terlibat mengawasi anak-anaknya saat mengantar maupun pulang, pastikan anak itu sehat,” harapnya.

 
Logo DPRD Samarinda
Lebih lanjut, kata Sani, hal itu dilakukan agar mencegah siswa setelah pulang dari sekolah dipastikan tidak ke tempat lain, karena rawan untuk terjangkit Covid-19, itu pun membahayakan temannya.

Selain itu, Politikus PKS ini meminta Disdik Samarinda agar secara berkala melakukan evaluasi mulai dari sarana dan prasarana prokes di sekolah maupun kesehatan siswa.

Bila perlu dites sekali-sekali kesehatan siswa,” sebutnya.

Fasilitas kesehatan di sekolah pun harus disiapkan secara lengkap, karena kata Sani, ketika ada siswa yang terpapar Covid-19 tim kesehatan sudah siap untuk melakukan penanganan terhadap siswa di sekolah.

“Minimal pertolongan pertama, itu sangat penting,” tegasnya.

Dia pun meminta kepada para tenaga pengajar agar tidak terlalu banyak memberikan tugas kepada siswa, karena menurut Sani, psikologi anak belum menyesuaikan suasana baru.

“Satu tahun lebih ini mereka tidak sekolah tatap muka, pasti penyesuaian dan pemulihan psikologi anak akan berbeda juga,” jelas Sani.

Oleh karena itu, untuk mencairkan dan memulihkan suasana PTM bagi siswa, Sani menyebutkan pihak guru harus memberikan edukasi yang mencerahkan dan memberi kebahagiaan bagi siswa. (advetorial) 

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021