Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemkot Balikpapan akan membangun rumah susun sewa (rusunawa) di wilayah padat penduduk di Kelurahan Prapatan Atas.

"Terutama untuk merelokasi masyarakat yang kini membuat pemukiman di lereng bukit itu, kawasan lahan kritis yang rawan longsor," kata Muhaimin, Kepala Dinas Tata Kota dan Permukiman (DTKP) Balikpapan, Kamis.

Pemkot berharap dengan demikian perambahan kepada kawasan hutan kota di Bukit Kemendur untuk dijadikan pemukiman juga bisa diatasi.

Bukit Kemendur adalah bukit di atas Pelabuhan Semayang. Di atas bukit pasir yang curam ini ada mercu suar sebagai penanda pelabuhan.

Sisi barat dan utara bukit itu tumbuh hutan lebat yang menjadi bagian dari hutan kota dan mencegah bukit pasir itu longsor. Namun demikian, di sisi selatan dan timur, hutan didesak oleh pemukiman penduduk.

Pembangunan rusunawa di Prapatan tersebut akan dimulai 2014. Pemkot sudah menyediakan lahan seluas tidak kurang 5.000 meter persegi yang jauh dari area rawan longsor.

"Seluruh biayanya dari Kementerian Perumahan Rakyat. Akan dibangun gedung 4 lantai dengan 96 kamar," sebut Muhaimin.

Rusunawa serupa juga akan dibangun di Kampung Baru, kawasan yang juga padat penduduk di bagian barat Balikpapan. Namun Kepala DTKP juga menambahkan bahwa khusus untuk lokasi di Kampung Baru, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Balikpapan masih membicarakan masalahnya dengan PT Inhutani selaku pemilik lahan.

"Sekarang soal lahan menjadi kewenangan BPKAD. Kalau soal teknis baru DTKP. Kalau lahan sudah siap, pembangunan segera dilaksanakan," jelas Muhaimin.

Saat ini Balikpapan sudah memiliki 4 rusunawa. Satu baru saja selesai dan diresmikan Wali Kota Rizal Effendi awal Februari lampau. Rusunawa itu berlokasi di Jalan Klaus Reppe, Batu Ampar, Balikpapan Utara, terdiri dari 4 lantai dengan 96 kamar.

Kamar-kamar di situ disewakan Rp350 ribu untuk lantai 1, Rp325 ribu untuk lantai 2 dan 3, dan Rp300 ribu untuk lantai 4. Penyewa sudah harus berkeluarga dan diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang ada di sekitar rusunawa itu.

"Maret ini kami sudah menerima penyewa, setelah semua selesai dan dirapikan pengembang," kata Muhaimin.

Rusunawa yang lain ada di Sepinggan dan Manggar yang dibangun 2011. Dua rusunawa ini sudah ditempati.

Dua lagi masih dalam tahap pembangunan, yaitu satu lagi di Sepinggan dan di Kelurahan Damai. Ditargetkan pembangunannya selesai tahun ini juga.

"Kalau yang di Sepinggan sekarang sekarang sudah 70 persen pengerjaanya dan yang di Damai 20 persen," ungkap Muhaimin. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013