Nunukan, (ANTARA Kaltim) - Berdasarkan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang menyebabkan puluhan warga Desa Lokasi I, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, keracunan beberapa waktu lalu, murni akibat kesalahan mengolah makanan.

Kepala Seksi pada Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Ramsidah SKM, Selasa menerangkan, hasil uji laboratorium yang diterimanya terhadap sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi yang menyebabkan puluhan orang keracunan ternyata tidak ditemukan adanya kandungan zat kimia.

"Hasil uji laboratorium ternyata negatif zat kimia. Jadi seperti apa yang saya pernah sampaikan bahwa yang menjadi penyebab adalah diduga bakteri patogen," ujarnya.

Setelah adanya hasil uji laboratorium, Ramsidah menyatakan maka dapat dipastikan bahwa penyebab puluhan warga Desa Lokasi I Kecamatan Lumbis keracunan dan satu orang diantaranya meninggal dunia disebabkan oleh udang yang dikonsumsinya.

Udang yang dikonsumsi tersebut mengandung bakteri pathogen akibat cara pengolahannya yang tidak tepat atau tidak sesuai standar kesehatan.

"Jadi sudah dapat dipastikan, penyebab warga Lumbis keracunan adalah bakteri patogen yang terdapat pada udang yang dikonsumsinya," kata Ramsidah.

Ia mengakui bakteri patogen yang terletak di bagian kepala udang memang sangat berbahaya bagi manusia yang mengonsumsinya apabila tidak diolah sampai benar-benar matang.

Sebab, lanjut dia, bakteri patogen dapat berkembangbiak dengan cepat apabila udang tidak dikelola secara baik dan dimasak dengan matang. "Memang bakteri patogen yang terdapat pada kepala udang itu sangat berbahaya bagi manusia apabila dikonsumsi dalam keadaan tidak matang," katanya.

Namun, kata Ramsidah, virus daripada bakteri patogen ini sangat mudah dimatikan dengan meminum susu sebagaimana yang dilakukan dua orang yang turut makan bersama puluhan warga lainnya yang keracunan tersebut.

"Susu itu merupakan penetralisasi racun dalam tubuh manusia," katanya. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013