Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai radio memegang peran vital dalam memberikan berbagai informasi terkait pandemi COVID-19 ke khalayak luas, sekaligus media distribusi informasi yang akurat demi menangkal hoaks.
"Kementerian Kominfo melihat bahwa radio memiliki peran vital dalam memberikan informasi melalui beragam talkshow, kegiatan diseminasi informasi, sosialisasi, serta 'public service announcement' tentang pandemi COVID-19," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat dihubungi ANTARA, dikutip Kamis.
Johnny pun mengapresiasi penyebaran informasi yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio maupun pihak lainnya di daerah-daerah.
Selain itu, Kominfo juga menilai inisiasi Radio Siaga Covid oleh Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) berperan penting dalam menangkal peredaran hoaks dan disinformasi terkait COVID-19.
Radio, lanjut Johnny, tidak hanya berperan dalam penyebaran informasi, tetapi juga memberikan pelayanan publik, seperti program pembelajaran daring bagi siswa selama pandemi COVID-19.
"Bahkan di beberapa daerah yang terkendala untuk memberikan layanan pembelajaran daring bagi siswanya, radio dapat membantu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh," ucap dia.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Jakarta Enderiman Butar-Butar mengatakan bahwa pihaknya totalitas melayani masyarakat di tengah pandemi dengan menghadirkan berbagai program siaran maupun pemberitaan yang fokus pada penanggulangan penyebaran COVID-19.
"Perjalanan Radio Republik Indonesia selama dua tahun ini semenjak masa pandemi memang kita totalitas, dalam arti program-program acara kita fokus pada bagaimana penanggulangan, bagaimana memutus rantai COVID-19 dengan berbagai sisi," ujar Enderiman.
Dia mengatakan selama pandemi, RRI senantiasa menyajikan konten berita yang bersifat informatif, membangun, tidak membuat trauma maupun gaduh, serta mendukung seluruh program pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Di tengah penyebaran arus informasi yang pesat, RRI juga berkomitmen memerangi kabar hoaks yang beredar di masyarakat.
Pelopor radio di Tanah Air itu menghadirkan sumber pertama dalam siaran pemberitaan untuk mengklarifikasi atau meluruskan informasi, termasuk tentang COVID-19, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
RRI juga menjadikan Pro3 sebagai layanan siaran nasional resmi yang menyajikan informasi mengenai perkembangan COVID-19 secara penuh.
Sementara dari sisi konten siaran, lanjut dia, RRI fokus menghadirkan program-program yang menghadirkan semangat dan optimisme menghadapi pandemi, salah satunya program edukasi belajar dari rumah.
Program bertajuk "Belajar di RRI" itu menghadirkan para guru sekolah untuk mengajar di udara yang juga melayani tanya jawab secara interaktif.
Enderiman mengatakan program edukasi melalui radio sangat bermanfaat, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok.
RRI, kata dia, juga memiliki program siaran khusus dengan menghadirkan psikolog untuk membahas berbagai topik menarik, seperti kiat menghadapi stres atau situasi sulit di tengah pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Kementerian Kominfo melihat bahwa radio memiliki peran vital dalam memberikan informasi melalui beragam talkshow, kegiatan diseminasi informasi, sosialisasi, serta 'public service announcement' tentang pandemi COVID-19," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat dihubungi ANTARA, dikutip Kamis.
Johnny pun mengapresiasi penyebaran informasi yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio maupun pihak lainnya di daerah-daerah.
Selain itu, Kominfo juga menilai inisiasi Radio Siaga Covid oleh Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) berperan penting dalam menangkal peredaran hoaks dan disinformasi terkait COVID-19.
Radio, lanjut Johnny, tidak hanya berperan dalam penyebaran informasi, tetapi juga memberikan pelayanan publik, seperti program pembelajaran daring bagi siswa selama pandemi COVID-19.
"Bahkan di beberapa daerah yang terkendala untuk memberikan layanan pembelajaran daring bagi siswanya, radio dapat membantu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh," ucap dia.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Jakarta Enderiman Butar-Butar mengatakan bahwa pihaknya totalitas melayani masyarakat di tengah pandemi dengan menghadirkan berbagai program siaran maupun pemberitaan yang fokus pada penanggulangan penyebaran COVID-19.
"Perjalanan Radio Republik Indonesia selama dua tahun ini semenjak masa pandemi memang kita totalitas, dalam arti program-program acara kita fokus pada bagaimana penanggulangan, bagaimana memutus rantai COVID-19 dengan berbagai sisi," ujar Enderiman.
Dia mengatakan selama pandemi, RRI senantiasa menyajikan konten berita yang bersifat informatif, membangun, tidak membuat trauma maupun gaduh, serta mendukung seluruh program pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Di tengah penyebaran arus informasi yang pesat, RRI juga berkomitmen memerangi kabar hoaks yang beredar di masyarakat.
Pelopor radio di Tanah Air itu menghadirkan sumber pertama dalam siaran pemberitaan untuk mengklarifikasi atau meluruskan informasi, termasuk tentang COVID-19, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
RRI juga menjadikan Pro3 sebagai layanan siaran nasional resmi yang menyajikan informasi mengenai perkembangan COVID-19 secara penuh.
Sementara dari sisi konten siaran, lanjut dia, RRI fokus menghadirkan program-program yang menghadirkan semangat dan optimisme menghadapi pandemi, salah satunya program edukasi belajar dari rumah.
Program bertajuk "Belajar di RRI" itu menghadirkan para guru sekolah untuk mengajar di udara yang juga melayani tanya jawab secara interaktif.
Enderiman mengatakan program edukasi melalui radio sangat bermanfaat, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok.
RRI, kata dia, juga memiliki program siaran khusus dengan menghadirkan psikolog untuk membahas berbagai topik menarik, seperti kiat menghadapi stres atau situasi sulit di tengah pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021