Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Daerah (BKP3D) Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur berupaya mengurangi konsumsi beras masyarakat di wilayah itu dengan mengarahkan mengonsumsi bahan makanan lainnya.

Kepala BKP3D Kabupaten Nunukan, Ir Jabbar di Nunukan  Rabu menegaskan, jika mengkalkulasi kebutuhan beras bagi 162 ribu jiwa masyarakat Kabupaten Nunukan selama ini, kebutuhan beras memang cukup tinggi.

Ia mengatakan, sesuai standar nasional setiap orang diperkirakan mengonsumsi beras sebanyak 113 kilogram per tahun. Tetapi pada kenyataan sekarang ini standar nasional tersebut sudah tidak sesuai lagi dan bahkan melebihi dari itu.

"Memperhatikan semakin besarnya kebutuhan masyarakat mengonsumsi beras, maka pemerintah selalu berupaya mengubah atau menurunkan konsumsi beras sekitar 1,5 persen dalam setahun," katanya.

Jabbar menegaskan, upaya yang dilakukan pemerintah ini sebagai bentuk antisipasi terjadinya kekurangan beras yang tidak sebanding dengan ledakan jumlah penduduk.

Kabupaten Nunukan, lanjut dia, bisa terjadi ledakan penduduk yang sulit dikendalikan maka untuk menghindari kebutuhan terhadap bahan pangan beras semakin tinggi dan banyak maka perlu memikirkan meningkatkan bahan pangan lainnya seperti jagung, singkong dan umbi-umbian.

Kemudian Jabbar menyadari bahwa kekurangan beras bakal terjadi pada masa yang datang akibat lahan persawahan yang banyak beralih fungsi menjadi kawasan perindustrian dan perumahan.

Jadi dengan faktor ini semua, maka pemerintah melakukan program diversifikasi yang telah berjalan beberapa tahun terakhir ini meningkatkan produksi bahan pangan selain beras.

BKP3D Kabupaten Nunukan sendiri, kata Jabbar tetap akan memperhatikan distribusi dan ketersediaan pangan di wilayahnya yang selama ini sebagian besar masih disuplai dari Sulawesi Selatan.

Sebenarnya, ketergantungan masyarakat di wilayahnya terhadap beras dari luar (Sulawesi Selatan) dia tidak mempermasalahkannya sepanjang mampu menjaga ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

"Yang penting ketersediaan pangan itu ada," ujarnya di sela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Islamic Center Kabupaten Nunukan. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013