Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, siap menekan spekulan kurs mata uang ringgit Malaysia karena dianggap merugikan masyarakat di wilayah itu.

Pemimpin Cabang BRI Kabupaten Nunukan Fahmi Hidayat di Nunukan, Jumat, mengatakan rencana "money changer" mata uang rupiah menjadi ringgit Malaysia atau sebaliknya yang akan diberlakukan di Kantor BRI Nunukan sebagai salah satu langkah untuk menekan spekulan "gelap" tersebut.

Berdasarkan perkembangan kurs valuta asing, harga jual ringgit ke mata uang rupiah Rp3.100 per 1 RM (ringgit Malaysia).

Namun, kalangan spekulan selama ini memasang harga penjualan hingga Rp3.300 per 1 RM.

Hal itu, katanya, merugikan masyarakat khususnya para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang membutuhkan mata uang rupiah untuk dibawa pulang ke kampung halamannya atau untuk berbelanja selama di Kabupaten Nunukan karena ada perbedaan antara Rp150-Rp200.

Akibat maraknya spekulan "gelap" di Kabupaten Nunukan, maka Kantor BRI Cabang Nunukan akan melayani penukaran mata uang ringgit menjadi rupiah atau rupiah menjadi ringgit melalui loket atau gerai.

Ia mengharapkan lelayanan penukaran kurs valuta asing khususnya ringgit Malaysia dapat menekan spekulan mata uang ringgit, sedangkan masyarakat memiliki pilihan setiap akan menukarkan mata uang asing miliknya.

Ia menjelaskan segala peralatan terkait dengan pembukaan pelayanan penukaran mata uang ringgit Malaysia menjadi rupiah atau sebaliknya, seperti pendeteksi uang, sedang didatangkan dari Jakarta.

Layanan itu, katnaya, dapat dimulai sekitar pekan kedua Februari 2013.

Menurut Fahmi, sebenarnya BRI Nunukan siap melayani melalui loket untuk penukaran 15 valuta asing, namun lebih memfokuskan mata uang ringgit karena valuta asing itu paling banyak beredar di Kabupaten Nunukan.

Sebelumnya, seorang penukar mata uang ringgit di Pelabuhan Tunon Taka bernama Abdul Halim mengatakan harga jual ringgit sebesar Rp3.250-Rp3.300 per 1 RM.

Lonjakan nilai tukar yang terus menerus tersebut, katanya, sudah berlangsung sejak Desember 2012, sedangkan harga pembelian mata uang ringgit sebesar Rp3.150-Rp3.200. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013