Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jumlah konsumsi daging di masyarakat Kaltim melebihi dari nasional, yakni sebanyak 5,69 kilogram (kg) per penduduk per tahun secara nasional, sementara masyarakat Kaltim mengkonsumsi sebanyak 7,19 kg per penduduk per tahun.

"Selain itu, konsumsi telur bagi masyarakat Kaltim juga di atas rata-rata nasional, yakni sebanyak 6,38 kg per kapita (penduduk) per tahun secara nasional, sementara di Kaltim sebanyak 8,19 kg per kapita per tahun," ujar Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim H Sutarnyoto di Samarinda, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Sutarnyoto saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Penyakit Flu Burung di aula Dinas Peternakan Kaltim. Acara tersebut dihadiri Kepala Dinas Peternakan Kaltim dan dari 14 kabupaten serta kota.

Selain itu, lanjut dia, konsumsi susu di Kaltim juga melebihi rata-rata nasional, yakni sebanyak 2,85 kg per kapita per tahun di tingkat nasional, sementara di Kaltim telah mengkonsumsi rata-rata 6,77 kg per kapita per tahun.

Meski demikian, lanjutnya, masyarakat Kaltim tidak boleh berbangga diri karena jumlah konsumsi itu masih jauh jika dibanding dengan negara lain terkait konsumsi protein hewani, misalnya di Brunei Darussalam sebanyak 43 gram, Malaysia 29 gram, Amerika 73 gram, dan Australia 58 gram protein hewani per kapita.

Jika dikaitkan dengan asupan kebutuhan pangan yang bergizi, maka komoditas peternakan seperti daging, telur, dan susu yang dikonsumsi akan mampu menjadikan masyarakat sehat, kuat, cerdas, dan berkualitas.

Daging unggas baik ayam, itik, dan lainnya, termasuk telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang merakyat dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat umum.

Dia berharap agar semua sumber protein hewani yang murah tersebut dapat tersedia dalam jumlah yang mencukupi, namun jumlah yang cukup itu harus dibarengi dengan komoditi yang berkualitas, yakni harus aman, sehat, utuh, dan halal.

"Pembangunan sub sektor peternakan pada dasarnya bertujuan untuk menyediakan pangan asal ternak yang berkualitas, termasuk mendorong peningkatan sumber daya manusia melalui penyediaan konsumsi protein hewani, yakni daging, telur, dan susu," kata Sutarnyoto.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013