Sangasanga (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Kartanegera Rita Widyasari mengingatkan agar Peristiwa Merah Putih yang telah 66 tahun diperingati hendaknya bukan sekadar peringatan, tetapi juga harus menghayati perjuangan para pahlawan, khususnya dalam peristiwa tersebut.

"Saya setuju kata-kata memperingati itu lebih kepada menghayati, bukan hanya sekadar peringatan saja," ujarnya saat ditemui usai mengikuti Upacara Parade Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga.

Dikatakannya pada tahun 1945 Indonesia sudah merdeka, tapi di Sangasanga ternyata masih dijajah kolonial hingga pejuang dan masyarakat setempat berjuang mengusir penjajah, tentunya hal tersebut memengaruhi wilayah Kaltim.

Karena itu, Rita mengajak untuk menghayati perjuangan tersebut, bagaimana semangat pejuang bersama warga mengusir penjajah.

Bupati Rita berharap semua kepala daerah se Kaltim hadir pada PPMP Sangasanga, karena tanpa perjuangan rakyat Sangasanga saat itu, Kaltim belum merdeka dan mungkin saja kekayaan alam kita terus dijarah kolonial.

Lebih lanjut, menurutnya, saat ini sebenarnya peperangan masih tetap berlanjut,  yaitu memerangi kebodohan dan kemiskinan, memerangi rasa malas dan termasuk korupsi.

"Jadi saya berpesan kepada pemuda untuk menjadi pelopor dalam berjuang untuk daerah sendiri mulai dari lingkungannya masing-masing, karena pemuda cikal bakal penerus bangsa," imbaunya.

Rita juga mengimbau agar pemuda harus mempunyai jiwa kepahlawanan, yaitu rela  berkorban, menolong tampa pamrih, termasuk membangun kemanandirian tidak bergantung pada pemerintah untuk terus berkarya membangun daerah. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013