Nunukan (ANTARA Kaltim) - Partai politik (parpol) di Kabupaten Nunukan,
Kalimantan Timur, mulai gencar melakukan perekrutan bakal calon anggota
legislatif dengan mendekati tokoh-tokoh etnis tertentu.
Upaya dan langkah seperti ini dinilai sebagai suatu strategi politik yang dijalankan oleh parpol tertentu untuk mendapatkan dukungan dari warga etnis tersebut, kata Wakil Sekretaris II Kerukunan Keluarga Bulukumba (KKB) Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Kabupaten Nunukan, Andi Kamil, di Nunukan, Senin.
Menurut dia, Kabupaten Nunukan yang masyarakatnya terdiri dari berbagai etnis (suku) ini, tentunya diperhitungkan parpol-parpol untuk meraup banyak suara dari kalangan komunitas suku tertentu yang dianggapnya memiliki pendukung yang cukup signifikan seperti etnis Bulukumba.
Sejumlah tokoh Bulukumba yang dinilai sangat potensial untuk meraup suara dari warganya, diakui Andi Kamil telah didekati sejumlah parpol untuk direkrut menjadi bakal caleg.
Menurut Andi Kamil, informasi yang diperoleh parpol yang menginginkan warga Kabupaten Bulukumba untuk menjadi bacaleg dipartainya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Hanura.
Dari PKS sendiri melalui salah seorang tim perekrutan bakal calegnya mengakui, sangat mengharapkan ada di antara warga Kabupaten Bulukumba yang berdomisili di Kabupaten Nunukan untuk menjadi bakal caleg di partainya.
Pandangannya terkait pentingnya merekrut bakal caleg dari masing-masing etnis sangat tepat merupakan salah satu langkah kongkrit yang perlu dilakukan parpol apabila berkeinginan meraup suara dari warga etnis tersebut, katanya.
Sementara dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem, Petrus Saga Etap, beberapa waktu yang lalu di Nunukan mengatakan pula bahwa partainya berkeinginan merekrut bakal caleg yang akan diajukan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) berasal dari seluruh etnis di Kabupaten Nunukan.
Sebab bagaimanapun juga, lanjut dia, etnis-etnis ini menjadi penentu perolehan suara sehingga perlu mengakomodasi tokoh-tokohnya yang dianggap potensial untuk mendapatkan perolehan suara khusus dari etnisnya sendiri.
Kemudian, dari Partai Hanura Kabupaten Nunukan sendiri diperoleh informasi bahwa pendaftar bakal caleg pada tiga dapil jumlahnya telah melebihi dari kuota yang sebenarnya yakni dapil I dibutuhkan 11 orang, dapil II enam orang dan dapil III delapan orang.
Khusus di dapil I (Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan), kata Andi Kamil, Partai Hanura kebanjiran pendaftar hingga mencapai 20 orang.
Hanya saja, perwakilan Kabupaten Bulukumba belum ada, sementara seharusnya ada perwakilannya untuk menjadi bakal caleg tetap di partai bernomor urut 10 itu jika benar-benar menginginkan mayoritas suara warga Kabupaten Bulukumba di Kabupaten Nunukan.
"Jika tidak, maka suara warga Kabupaten Bulukumba tetap akan 'berhamburan' dengan memilih parpol sesuai keinginan masing-masing," katanya.
Dapil II Pulau Sebatik terdiri dari Kecamatan Sebatik Induk, Sebatik Timur, Sebatik Barat, Sebatik Tengah dan Sebatik Utara. Sedangkan Dapil III yakni Kecamatan Seimenggaris, Sebuku, Lumbis, Sembakung, Krayan, KRayan Selatan, Lumbis Ogong dan Tukin Onsoi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Upaya dan langkah seperti ini dinilai sebagai suatu strategi politik yang dijalankan oleh parpol tertentu untuk mendapatkan dukungan dari warga etnis tersebut, kata Wakil Sekretaris II Kerukunan Keluarga Bulukumba (KKB) Provinsi Sulawesi Selatan Cabang Kabupaten Nunukan, Andi Kamil, di Nunukan, Senin.
Menurut dia, Kabupaten Nunukan yang masyarakatnya terdiri dari berbagai etnis (suku) ini, tentunya diperhitungkan parpol-parpol untuk meraup banyak suara dari kalangan komunitas suku tertentu yang dianggapnya memiliki pendukung yang cukup signifikan seperti etnis Bulukumba.
Sejumlah tokoh Bulukumba yang dinilai sangat potensial untuk meraup suara dari warganya, diakui Andi Kamil telah didekati sejumlah parpol untuk direkrut menjadi bakal caleg.
Menurut Andi Kamil, informasi yang diperoleh parpol yang menginginkan warga Kabupaten Bulukumba untuk menjadi bacaleg dipartainya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Hanura.
Dari PKS sendiri melalui salah seorang tim perekrutan bakal calegnya mengakui, sangat mengharapkan ada di antara warga Kabupaten Bulukumba yang berdomisili di Kabupaten Nunukan untuk menjadi bakal caleg di partainya.
Pandangannya terkait pentingnya merekrut bakal caleg dari masing-masing etnis sangat tepat merupakan salah satu langkah kongkrit yang perlu dilakukan parpol apabila berkeinginan meraup suara dari warga etnis tersebut, katanya.
Sementara dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem, Petrus Saga Etap, beberapa waktu yang lalu di Nunukan mengatakan pula bahwa partainya berkeinginan merekrut bakal caleg yang akan diajukan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) berasal dari seluruh etnis di Kabupaten Nunukan.
Sebab bagaimanapun juga, lanjut dia, etnis-etnis ini menjadi penentu perolehan suara sehingga perlu mengakomodasi tokoh-tokohnya yang dianggap potensial untuk mendapatkan perolehan suara khusus dari etnisnya sendiri.
Kemudian, dari Partai Hanura Kabupaten Nunukan sendiri diperoleh informasi bahwa pendaftar bakal caleg pada tiga dapil jumlahnya telah melebihi dari kuota yang sebenarnya yakni dapil I dibutuhkan 11 orang, dapil II enam orang dan dapil III delapan orang.
Khusus di dapil I (Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan), kata Andi Kamil, Partai Hanura kebanjiran pendaftar hingga mencapai 20 orang.
Hanya saja, perwakilan Kabupaten Bulukumba belum ada, sementara seharusnya ada perwakilannya untuk menjadi bakal caleg tetap di partai bernomor urut 10 itu jika benar-benar menginginkan mayoritas suara warga Kabupaten Bulukumba di Kabupaten Nunukan.
"Jika tidak, maka suara warga Kabupaten Bulukumba tetap akan 'berhamburan' dengan memilih parpol sesuai keinginan masing-masing," katanya.
Dapil II Pulau Sebatik terdiri dari Kecamatan Sebatik Induk, Sebatik Timur, Sebatik Barat, Sebatik Tengah dan Sebatik Utara. Sedangkan Dapil III yakni Kecamatan Seimenggaris, Sebuku, Lumbis, Sembakung, Krayan, KRayan Selatan, Lumbis Ogong dan Tukin Onsoi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013