Salah satu perusahaan galangan kapal di Provinsi Kalimantan Timur yakni PT Alvina Prima telah menyelesaikan pembuatan kapal pesiar yang diberi julukan Swath Robin dan segera dikirim menuju Negara Malvides.
“Terima kasih dan selamat kepada manajemen PT Allvina Prima yang memproduksi kapal “Swath Robin” dan segera dikirimkan ke Maldives,” kata Gubernur Kaltim, Isran Noor saat berada di atas Swath Robin, Jumat.
Bagi orang nomor satu di pemerintahan Kaltim itu, kapal Swath Robin adalah kebanggaan yang harus ditingkatkan.
Isran mengatakan pembuatan kapal pesiar ini menjadi bukti bahwa bantaran Sungai Mahakam memiliki potensi besar dalam bisnis galangan kapal, bukan hanya untuk tugboat dan ponton, tapi juga jenis kapal besar seperti halnya kapal pesiar.
“Ini sekaligus tantangan bagi kita. Produk kapal anak-anak Kaltim ini harus kita promosikan lebih kencang lagi agar lebih dikenal dunia. Bahwa Kaltim bisa memproduksi sarana dan prasarana perhubungan seperti ini,” kata Isran Noor.
Sebagai informasi, Swath Robin dikerjakan oleh tidak kurang dari 150 tenaga kerja yang merupakan anak-anak Kaltim.
Proyek kapal ini didanai pengusaha Malaysia dengan perkiraan biaya sekitar 2 juta dolar AS atau setara Rp28 miliar. Sementara harga jual ke pengusaha Maldives sekitar 7 juta dolar AS atau sekira Rp98 miliar.
“Ini adalah karya besar anak bangsa yang dihasilkan oleh anak-anak Kalimantan Timur,” puji Isran.
Ia berharap agar Dinas Pariwisata Kaltim bisa membuat kapal sejenis dan mengoptimalkannya untuk promosi wisata laut di kawasan kepulauan Derawan dan sekitarnya.
Sementara sang perancang Swath Robin, Ridwan Najjar kepada Gubernur Isran Noor menjelaskan kapal dengan kekuatan 600x2 horse power (HP) didisain 4 lantai.
Lantai 1 terdapat 12 ruangan, diantaranya ruang message, ruang pembuat air tawar menjadi air bersih dan ruang elektrik.
Di lantai 2 ada restoran, bar dan 4 kamar penumpang. Lantai 3 terdapat kamar penumpang, kamar kapten kapal dan ruang kemudi. Sedangkan lantai 4 disiapkan untuk jacuzzi atau tempat bersantai
Kapal ini merupakan yang pertama dibuat di Asia Tenggara untuk model Small Waterplane Area Twin Hull (Swath).
Keunikan kapal ini dibangun dengan model twin hull, yakni menggunakan dua pengapung berbentuk torpedo (lambung kembar).
Kapal juga lebih aman saat berlayar dengan kecepatan tinggi. Kapal ini juga didesain lebih mudah bagi pelancong yang hobi menyelam karena lantai bisa diatur cukup dengan air laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
“Terima kasih dan selamat kepada manajemen PT Allvina Prima yang memproduksi kapal “Swath Robin” dan segera dikirimkan ke Maldives,” kata Gubernur Kaltim, Isran Noor saat berada di atas Swath Robin, Jumat.
Bagi orang nomor satu di pemerintahan Kaltim itu, kapal Swath Robin adalah kebanggaan yang harus ditingkatkan.
Isran mengatakan pembuatan kapal pesiar ini menjadi bukti bahwa bantaran Sungai Mahakam memiliki potensi besar dalam bisnis galangan kapal, bukan hanya untuk tugboat dan ponton, tapi juga jenis kapal besar seperti halnya kapal pesiar.
“Ini sekaligus tantangan bagi kita. Produk kapal anak-anak Kaltim ini harus kita promosikan lebih kencang lagi agar lebih dikenal dunia. Bahwa Kaltim bisa memproduksi sarana dan prasarana perhubungan seperti ini,” kata Isran Noor.
Sebagai informasi, Swath Robin dikerjakan oleh tidak kurang dari 150 tenaga kerja yang merupakan anak-anak Kaltim.
Proyek kapal ini didanai pengusaha Malaysia dengan perkiraan biaya sekitar 2 juta dolar AS atau setara Rp28 miliar. Sementara harga jual ke pengusaha Maldives sekitar 7 juta dolar AS atau sekira Rp98 miliar.
“Ini adalah karya besar anak bangsa yang dihasilkan oleh anak-anak Kalimantan Timur,” puji Isran.
Ia berharap agar Dinas Pariwisata Kaltim bisa membuat kapal sejenis dan mengoptimalkannya untuk promosi wisata laut di kawasan kepulauan Derawan dan sekitarnya.
Sementara sang perancang Swath Robin, Ridwan Najjar kepada Gubernur Isran Noor menjelaskan kapal dengan kekuatan 600x2 horse power (HP) didisain 4 lantai.
Lantai 1 terdapat 12 ruangan, diantaranya ruang message, ruang pembuat air tawar menjadi air bersih dan ruang elektrik.
Di lantai 2 ada restoran, bar dan 4 kamar penumpang. Lantai 3 terdapat kamar penumpang, kamar kapten kapal dan ruang kemudi. Sedangkan lantai 4 disiapkan untuk jacuzzi atau tempat bersantai
Kapal ini merupakan yang pertama dibuat di Asia Tenggara untuk model Small Waterplane Area Twin Hull (Swath).
Keunikan kapal ini dibangun dengan model twin hull, yakni menggunakan dua pengapung berbentuk torpedo (lambung kembar).
Kapal juga lebih aman saat berlayar dengan kecepatan tinggi. Kapal ini juga didesain lebih mudah bagi pelancong yang hobi menyelam karena lantai bisa diatur cukup dengan air laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021