Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan mengharapkan dana promosi pariwisata daerah bisa mencapai tiga persen dari kontribusi total perhotelah dan restoran melalui pajak-pajak yang mereka bayar.
Dengan menyetor hingga Rp80 miliar berbagai pajak dan pungutan dan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan, dana promosi itu tiga persen itu adalah Rp240 juta per tahun.
"Idealnya memang sejumlah itu, 2-3 persen dari kontribusi PAD. Ini bukan untuk pengusaha, tetapi untuk promosi bersama," kata
Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI Kota Balikpapan, Yulidar Gani, Jumat.
Menurut Yulidar Gani, saat ini Pemkot hanya menganggarkan Rp150 juta untuk promosi wisata Balikpapan tersebut.
"Jumlah tersebut sangat minim untuk melakukan promosi ke daerah yang strategis seperti Yogyakarta, Bali, bahkan luar negeri," sambung Yulidar.
Promosi ke daerah-daerah tersebut, yang sudah menjadi tujuan wisata internasional, akan membuat Balikpapan menjadi daerah tujuan wisata alternatif yang memberikan pengalaman-pengalaman baru yang tidak ada di daerah-daerah tujuan wisata utama tersebut.
Di Balikpapan sendiri disiapkan semua yang khas Balikpapan, mulai dari wisata alam seperti mengunjungi hutan lindung Sungai Wain dan merasakan sensasi memasuki hutan atau bertemu satwa yang diambang kepunahan Helarctos malayanus alias beruang madu, hingga wisata kuliner.
"Nah, biar orang tahu dan mau datang, kan perlu promosi yang bagus juga," tegas Yulidar.
Pada kesempatan terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku, dana promosi wisata daerah yang dialokasikan melalui APBD memang minim.
"Kami akan hitung lagi berapa idealnya," kata Wali Kota. Dengan demikian, bila ada perubahan, akan direalisasikan di APBD Perubahan 2013.
Namun Wali Kota juga menjelaskan, mengapa dana promosi tersebut hanya sejumlah Rp150 juta tersebut. Menurut Wali Kota Rizal, promosi yang dilakukan Balikpapan hanya menempel pada promosi tujuan-tujuan wisata besar di Kalimantan Timur seperti Pulau Derawan.
"Kita diuntungkan untuk ke Derawan harus ke Balikpapan dulu. Jadi sebelum berangkat ke Derawan atau pulang dari Derawan kita harapkan turis bisa menghabiskan waktu sejenak di sini menikmati khas Balikpapan," jelas Wali Kota. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Dengan menyetor hingga Rp80 miliar berbagai pajak dan pungutan dan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan, dana promosi itu tiga persen itu adalah Rp240 juta per tahun.
"Idealnya memang sejumlah itu, 2-3 persen dari kontribusi PAD. Ini bukan untuk pengusaha, tetapi untuk promosi bersama," kata
Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI Kota Balikpapan, Yulidar Gani, Jumat.
Menurut Yulidar Gani, saat ini Pemkot hanya menganggarkan Rp150 juta untuk promosi wisata Balikpapan tersebut.
"Jumlah tersebut sangat minim untuk melakukan promosi ke daerah yang strategis seperti Yogyakarta, Bali, bahkan luar negeri," sambung Yulidar.
Promosi ke daerah-daerah tersebut, yang sudah menjadi tujuan wisata internasional, akan membuat Balikpapan menjadi daerah tujuan wisata alternatif yang memberikan pengalaman-pengalaman baru yang tidak ada di daerah-daerah tujuan wisata utama tersebut.
Di Balikpapan sendiri disiapkan semua yang khas Balikpapan, mulai dari wisata alam seperti mengunjungi hutan lindung Sungai Wain dan merasakan sensasi memasuki hutan atau bertemu satwa yang diambang kepunahan Helarctos malayanus alias beruang madu, hingga wisata kuliner.
"Nah, biar orang tahu dan mau datang, kan perlu promosi yang bagus juga," tegas Yulidar.
Pada kesempatan terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku, dana promosi wisata daerah yang dialokasikan melalui APBD memang minim.
"Kami akan hitung lagi berapa idealnya," kata Wali Kota. Dengan demikian, bila ada perubahan, akan direalisasikan di APBD Perubahan 2013.
Namun Wali Kota juga menjelaskan, mengapa dana promosi tersebut hanya sejumlah Rp150 juta tersebut. Menurut Wali Kota Rizal, promosi yang dilakukan Balikpapan hanya menempel pada promosi tujuan-tujuan wisata besar di Kalimantan Timur seperti Pulau Derawan.
"Kita diuntungkan untuk ke Derawan harus ke Balikpapan dulu. Jadi sebelum berangkat ke Derawan atau pulang dari Derawan kita harapkan turis bisa menghabiskan waktu sejenak di sini menikmati khas Balikpapan," jelas Wali Kota. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013