Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara (Kukar) merancang beberapa program strategis sebagai usaha pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2013.
Kepala Disbudpar Kukar Sri Wahyuni mengatakan program strategis itu diantaranya, yang pertama adalah pengembangan "event" daerah. Yaitu mengemas dua event tetap tahunan yaitu Festival Erau & Festival Kota Raja.
Menurutnya, Erau 2013 ini dikemas berbeda karena disandingkan dengan festival seni tradisi internasional bekerja sama dengan International Council of Organizations of Folklore Festivals (CIOFF). Nama eventnya pun menjadi Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF), yang akan diikuti minimal 10 negara.
"Saat ini sudah ada belasan negara yangg berkoordinasi dengan pihak CIOFF terkait pelaksanaan EIFAF di Tenggarong teresbut," ujar Sri saat dihubungi, Jumat (4/1).
Selain itu, ditambahkannya kemasan Festival Erau mulai 2014 akan mendapat pendampingan dari tim ahli yang ditunjuk Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dengan demikian, gaung Festival Erau itu akan lebih kuat lagi.
Ke dua, selain festival besar berskala nasional di Tenggarong, berbagai kegiatan seni budaya juga digarap di kecamatan-kecamatan. Hal itu menurut Sri bertujuan menumbuhkembangkan kantong-kantong budaya se Kukar. Misalnya festival seni tradisi yang mewadahi seni tradisi desa budaya.
"Tahun ini festival seni akan diadakan di desa budaya Long Anai Loa Kulu, upacara adat Mecaq Undat di Tabang, dan festival lainnya seperti kampung nelayan di Muara Badak dan pesta laut di Samboja," paparnya.
Ke tiga, Disbudpar akan membenahi sarana dan prasarana obyek wisata, diantaranya Waduk Panji Sukarame dan Pantai Tanah Merah Samboja.
"Dua obyek wisata ini telah memberikan PAD langsung di sektor pariwisata melalui retribusi masuk dan parkir," ungkapnya.
Selanjutnya yaitu pengembangan program paket wisata. Potensi pariwisata Kukar yang tersebar di kecamatan-kecamatan akan diperkenalkan melalui program pengembangan paket tujuan wisata.
Dikatakan Sri, dalam hal tersebut pihaknya akan menggandeng Associatons of the Indonsian Tour and Travel Agencies (Asita), beberapa media dan pelaku pariwisata lainnya. Kerjasama itu untuk membuka dan menjembatani perjalanan wisata ke Kukar yang kemudian diharapkan menjadi paket tujuan wisata.
Ada tiga paket perjalanan wisata yang diproramkankan Disbudpar tahun ini, yakni paket Wisata Danau Semayang, melintang dan Ekotourism Kerbau Kalang, kemudian paket wisata cagar alam Kedang Rantau, serta paket Wisata Sungai Belayan dan upacara adat Mecaq Undat.
Program pengembangan paket wisata ini diharapkannya dapat menumbuhkan sektor-sektor usaha pariwisata seperti rumah makan, trasnsportasi dan akomodasi wisata.
Program strategis berikutnya adalah Pengembangan desa wisata, yang merupakan desa mandiri di sektor pariwisata.
Dijelaskan Sri, tahun ini Desa Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun dan desa Kersik akan menjadi desa wisata yang akan dibina terlebih dulu.
Adapun bentuk pembinaannya mulai dari sosialisasi desa wisata dan penggalian perencanaan atraksi wisata bersama masyarakat setempat. Selain itu juga akan dilakukann program magang bagi tokoh penggerak wisata desa di desa wisata yang sudah berjalan di daerah lain, seperti desa wisata Kembang Arum upaten Sleman, Jogjakarta.
Diharapkan beberapa program strategis tersebut dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari stakeholder terkait dan masyarakat, sehingga tujuan wisata di Kukar meningkat.
"Apabila tujuan wisata ke Kukar meningkat, tentunya di ikuti tumbuhkembangnya ekonomi kreatif warga," demikian harapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala Disbudpar Kukar Sri Wahyuni mengatakan program strategis itu diantaranya, yang pertama adalah pengembangan "event" daerah. Yaitu mengemas dua event tetap tahunan yaitu Festival Erau & Festival Kota Raja.
Menurutnya, Erau 2013 ini dikemas berbeda karena disandingkan dengan festival seni tradisi internasional bekerja sama dengan International Council of Organizations of Folklore Festivals (CIOFF). Nama eventnya pun menjadi Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF), yang akan diikuti minimal 10 negara.
"Saat ini sudah ada belasan negara yangg berkoordinasi dengan pihak CIOFF terkait pelaksanaan EIFAF di Tenggarong teresbut," ujar Sri saat dihubungi, Jumat (4/1).
Selain itu, ditambahkannya kemasan Festival Erau mulai 2014 akan mendapat pendampingan dari tim ahli yang ditunjuk Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dengan demikian, gaung Festival Erau itu akan lebih kuat lagi.
Ke dua, selain festival besar berskala nasional di Tenggarong, berbagai kegiatan seni budaya juga digarap di kecamatan-kecamatan. Hal itu menurut Sri bertujuan menumbuhkembangkan kantong-kantong budaya se Kukar. Misalnya festival seni tradisi yang mewadahi seni tradisi desa budaya.
"Tahun ini festival seni akan diadakan di desa budaya Long Anai Loa Kulu, upacara adat Mecaq Undat di Tabang, dan festival lainnya seperti kampung nelayan di Muara Badak dan pesta laut di Samboja," paparnya.
Ke tiga, Disbudpar akan membenahi sarana dan prasarana obyek wisata, diantaranya Waduk Panji Sukarame dan Pantai Tanah Merah Samboja.
"Dua obyek wisata ini telah memberikan PAD langsung di sektor pariwisata melalui retribusi masuk dan parkir," ungkapnya.
Selanjutnya yaitu pengembangan program paket wisata. Potensi pariwisata Kukar yang tersebar di kecamatan-kecamatan akan diperkenalkan melalui program pengembangan paket tujuan wisata.
Dikatakan Sri, dalam hal tersebut pihaknya akan menggandeng Associatons of the Indonsian Tour and Travel Agencies (Asita), beberapa media dan pelaku pariwisata lainnya. Kerjasama itu untuk membuka dan menjembatani perjalanan wisata ke Kukar yang kemudian diharapkan menjadi paket tujuan wisata.
Ada tiga paket perjalanan wisata yang diproramkankan Disbudpar tahun ini, yakni paket Wisata Danau Semayang, melintang dan Ekotourism Kerbau Kalang, kemudian paket wisata cagar alam Kedang Rantau, serta paket Wisata Sungai Belayan dan upacara adat Mecaq Undat.
Program pengembangan paket wisata ini diharapkannya dapat menumbuhkan sektor-sektor usaha pariwisata seperti rumah makan, trasnsportasi dan akomodasi wisata.
Program strategis berikutnya adalah Pengembangan desa wisata, yang merupakan desa mandiri di sektor pariwisata.
Dijelaskan Sri, tahun ini Desa Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun dan desa Kersik akan menjadi desa wisata yang akan dibina terlebih dulu.
Adapun bentuk pembinaannya mulai dari sosialisasi desa wisata dan penggalian perencanaan atraksi wisata bersama masyarakat setempat. Selain itu juga akan dilakukann program magang bagi tokoh penggerak wisata desa di desa wisata yang sudah berjalan di daerah lain, seperti desa wisata Kembang Arum upaten Sleman, Jogjakarta.
Diharapkan beberapa program strategis tersebut dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari stakeholder terkait dan masyarakat, sehingga tujuan wisata di Kukar meningkat.
"Apabila tujuan wisata ke Kukar meningkat, tentunya di ikuti tumbuhkembangnya ekonomi kreatif warga," demikian harapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013