Pelatih tim nasional Spanyol Luis Enrique menyegani kepaduan penampilan Swiss jelang pertemuan kedua tim dalam laga perempat final Euro 2020 di Saint Petersburg, Jumat malam nanti.
Menurut Enrique, walau hanya sedikit pemain kesohor di skuad Swiss, ia menilai lawannya itu sebagai salah tim yang paling kohesif dan pekerja keras sepanjang Euro 2020.
Bukti terkininya adalah Swiss mampu menahan imbang Prancis 3-3 sebelum menyingkirkan juara dunia itu dalam 16 besar, demi melangkah pertama kalinya ke perempat final Euro.
"Mereka akan menjadi lawan sulit bagi kami, mereka mungkin tidak punya banyak pemain bernama besar yang dikenal suporter tetapi sebagai tim mereka adalah salah satu yang paling solid di turnamen ini," kata Enrique dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.
"Mereka ada di level yang sama dengan kami, itu jelas, dengan cara mereka melakukan kawalan dan menyerang. Mereka juga punya pelatih hebat dalam diri Vladimir Petkovic dan akan menimbulkan banyak masalah bagi kami," ujarnya menambahkan.
Enrique sudah merasakan sendiri kepaduan Swiss ketika Spanyol dua kali menghadapi mereka dalam ajang UEFA Nations League 2020/21.
Menang 1-0 dalam laga pertama di Madrid, Spanyol harus berjibaku meraih hasil imbang 1-1 di pertemuan kedua berkat gol larut Gerard Moreno, itupun setelah Swiss harus menuntaskan pertandingan hanya dengan 10 pemain.
"Kami superior melawan mereka di Madrid walau skornya tidak mencerminkan itu dan Swiss cuma menciptakan satu peluang sepanjang laga," katanya.
Tapi kedua pertandingan itu sangat berat, karena mereka melakukan kawalan hingga di area pertahanan Anda sendiri, berlari tanpa lelah, dan saya rasa hal itu akan kembali terjadi besok.
"Di turnamen ini, mereka memberi gambaran penuh kemampuan sebagai tim yang sulit dikalahkan dan bisa melangkah sejauh mungkin, sebagaimana kami," ujar Enrique melengkapi.
Kendati Spanyol punya prestasi gemilang dibandingkan Swiss dengan menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010 dan Euro 2012, Tim Matador juga baru menemukan raihan kebangkitan setelah mengalahkan Kroasia 5-3 lewat babak tambahan waktu yang merupakan kemenangan pertama mereka di babak gugur turnamen bergengsi sejak juara Euro 2012.
Sebagaimana Swiss, Spanyol juga harus bermain 120 menit untuk meraih kemenangan tetapi Enrique mengaku tidak kuatir dengan kondisi kebugaran para pemainnya.
"Dampak fisik tidak akan berpengaruh, kami punya pelatih kebugaran yang hebat dan data yang muncul sungguh luar biasa," katanya.
"Faktor mental justru lebih penting karena jika Anda yakin dengan yang dilakukan dan punya pemikiran bagus, Anda bisa tampil gemilang di atas lapangan. Saya pikir kondisi fisik kami dalam keadaan terbaik," tutup Enrique.
Bila mampu meredam kejutan Swiss dan melangkah ke semifinal, Spanyol akan bertemu Belgia atau Italia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Menurut Enrique, walau hanya sedikit pemain kesohor di skuad Swiss, ia menilai lawannya itu sebagai salah tim yang paling kohesif dan pekerja keras sepanjang Euro 2020.
Bukti terkininya adalah Swiss mampu menahan imbang Prancis 3-3 sebelum menyingkirkan juara dunia itu dalam 16 besar, demi melangkah pertama kalinya ke perempat final Euro.
"Mereka akan menjadi lawan sulit bagi kami, mereka mungkin tidak punya banyak pemain bernama besar yang dikenal suporter tetapi sebagai tim mereka adalah salah satu yang paling solid di turnamen ini," kata Enrique dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.
"Mereka ada di level yang sama dengan kami, itu jelas, dengan cara mereka melakukan kawalan dan menyerang. Mereka juga punya pelatih hebat dalam diri Vladimir Petkovic dan akan menimbulkan banyak masalah bagi kami," ujarnya menambahkan.
Enrique sudah merasakan sendiri kepaduan Swiss ketika Spanyol dua kali menghadapi mereka dalam ajang UEFA Nations League 2020/21.
Menang 1-0 dalam laga pertama di Madrid, Spanyol harus berjibaku meraih hasil imbang 1-1 di pertemuan kedua berkat gol larut Gerard Moreno, itupun setelah Swiss harus menuntaskan pertandingan hanya dengan 10 pemain.
"Kami superior melawan mereka di Madrid walau skornya tidak mencerminkan itu dan Swiss cuma menciptakan satu peluang sepanjang laga," katanya.
Tapi kedua pertandingan itu sangat berat, karena mereka melakukan kawalan hingga di area pertahanan Anda sendiri, berlari tanpa lelah, dan saya rasa hal itu akan kembali terjadi besok.
"Di turnamen ini, mereka memberi gambaran penuh kemampuan sebagai tim yang sulit dikalahkan dan bisa melangkah sejauh mungkin, sebagaimana kami," ujar Enrique melengkapi.
Kendati Spanyol punya prestasi gemilang dibandingkan Swiss dengan menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010 dan Euro 2012, Tim Matador juga baru menemukan raihan kebangkitan setelah mengalahkan Kroasia 5-3 lewat babak tambahan waktu yang merupakan kemenangan pertama mereka di babak gugur turnamen bergengsi sejak juara Euro 2012.
Sebagaimana Swiss, Spanyol juga harus bermain 120 menit untuk meraih kemenangan tetapi Enrique mengaku tidak kuatir dengan kondisi kebugaran para pemainnya.
"Dampak fisik tidak akan berpengaruh, kami punya pelatih kebugaran yang hebat dan data yang muncul sungguh luar biasa," katanya.
"Faktor mental justru lebih penting karena jika Anda yakin dengan yang dilakukan dan punya pemikiran bagus, Anda bisa tampil gemilang di atas lapangan. Saya pikir kondisi fisik kami dalam keadaan terbaik," tutup Enrique.
Bila mampu meredam kejutan Swiss dan melangkah ke semifinal, Spanyol akan bertemu Belgia atau Italia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021