Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari mengatakan, ibu atau perempuan bisa berperan dan berkarya untuk kemajuan bangsa, sehingga harus diberi kesempatan berkarya.

Seperti halnya yang diterapkan dalam visi dan misi Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja) yang merupakan pilar pembanguan Kukar, yang didalamnya terdapat ke ikut sertaan perempuan didalam seluruh sektor pembangunan.

"Jadi kami melibatkan perempuan dalam membangun, menempatkan perempuan dalam posisi sejajar dengan pria selagi dia mampu," ujar Rita saat ditemui setelah upacara peringatan hari Ibu ke 84,Kamis (20/22) di halaman kantor Bupati Kukar.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya tak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan aksi yaitu memberikan kredit tanpa jaminan dan bunga bagi perempuan yang ingin berusaha meningkatkan ekonomi keluarga.

Selain itu Rita juga menginstruksikan kepada organisasi perempuan untuk mengawal perempuan yang ingin maju. "Karena menurut saya organisasi wanita itu jangan hanya bergerak di bidang perempuan saja, tetapi banyak hal lain yang bisa dikerjakan untuk berperan memajukan daerah," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa Ibu atau perempuan merupakan insan yang luar biasa, karena selain menjadi guru pertama pada anak-anak, juga sebagai pendamping suami dalam mengelola rumah tangga. Selain itu, banyak perempuan atau Ibu-Ibu yang mampu mengisi pembangunan dengan berbagai aktivitas.

"Untuk itu perempuan harus dihormati dan diberi kesempatan untuk berkarya," ungkapnya.

Sebagai Bupati sekaligus ibu bagi tiga anaknya, Rita tak sedikitpun mengurangi tanggung jawabnya baik sebagai pemimpin daerah maupun ibu rumah tangga. Menurutnya, hal tersebut bisa berjalan atas dasar komitmen yang konsisten dilaksanakan dalam keluarganya.

Ia menjelaskan dalam mengurus anak-anak, dirinya telah berkompromi dan berkomitmen dengan suami. Karena ke tiga anaknya sekolah di Jakarta, mereka memutuskan sang suami untuk mendampingi.

"Kebetulan ayah (suaminya.red) PNS, kami memutuskan agar suami saya cuti diluar tanggungan negara," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam rumah tangga penting sekali untuk berkoordinasi, berkomunikasi menjaga komitmen, serta konsisten terhadap apa yang disepakati.

"Jadi tidak ada masalah apapun bagi suami saya maupun keluarga, karena komunikasi dan kepercayaan tetap terjaga, artinya kami kosisten dengan komitmen yang  disepakati saat menikah," demikian  ungkapnya. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012