KEPEMIMPINAN Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari dengan berbagai program pembangunan melalui Gerbang Raja yang saat ini sedang berjalan, membuahkan kesuksesan.

Program tersebut telah memberikan dampak positif terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, prestasi disegala bidang juga ditorehkan diberbagai kegiatan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Dimulai dari dianugerahinya Bupati Widyasari sebagai Perempuan Indonesia 2012 dengan kategori Pemimpin Kabupaten yang Adaptif.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Linda Amelia Sari Gumelar pada acara penganugerahan perempuan Indoensia bertemakan “Keteladanan Perempuan Pemimpin di Indonesia Menuju Kancah Dunia” pada ertengahan April 2012 di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

"Saya kaget waktu dikasih tau dianugerahi Perempuan Indonseia 2012. Saya tidak menyangka dan merasa senang sekali karna ini dari Ibu Menteri PP dan PA," Sambut Rita usai menerima penghargaan didampingi sang suami tercintanya.

Dikatakan Rita, penganugerahan ini sangat luar biasa sebab dari 1.000 finalis di Indonesia hanya 26 orang keluar sebagai pemenang dan mendapatkan penghargaan.

Tentunya, hal ini kata Rita sebagai motivasi untuk terus berkarya dan bekerja yang lebih baik.

Bahkan tidak hanya itu lanjut Rita, hal ini bisa menjadi tauladan bagi kaum perempuan yang harus pintar sehingga tidak hanya menjadi hiasan atau pemanis melainkan kaum perempuan pun harus punya kegiatan.

"Saya senang sekali, bisa memberikan yang terbaik bagi kaum perempuan khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai motivasi untuk terus berkarya dan mandiri," ujarnya.

Kepedulian Rita Widyasari sebagai Bupati Kutai Kartanegara benar-benar memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap kaum perempuan.

Perhatian serius tersebut dimasukkannya dalam visi dan misinya yang ke-7 yakni peran perempuan disegala sektor pembangunan.

Dalam hal ini Rita, mengalokasikan dana 2 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kukar.

"Saya sangat membela kaum perempuan, bahkan saya memberikan alokasikan dana 2 persen dari APBD Kutai Kartanegara berupa bantuan pinjaman lunak tanpa anggunan, mulai dari perorangan hingga per kelompok supaya mereka produktif dalam berusaha berkarya secara mandiri," katanya.

Menurut Rita, saat ini perempuan masih banyak yang belum percaya diri dan berpikir belum mampu, dari sebab itu kita dorong memberikan motivasi untuk berkarya. Perempuan itu harus diangkat derajatnya, melahirkan pun harus di jaga kita setara dan profesional.

"Saya berpesan perempuan itu harus maju, pintar dan bisa memajukan Kabupaten Kutai Kartanegara, tetapi harus menghormati suami bagi yang sudah bekeluarga. Kita harus seperti ibu kartini memberikan manfaat bagi semua kaum perempuan," ujarnya kembali mengatakan majulah perempuan indonesia, kita aplikasikan dan implementasikan secara nyata.

Sementara itu, kerja keras juga terlihat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membuahkan hasil kesuksesan dengan meraih berbagai kategori penghargaan Kaltim Award 2012.
Diantaranya, terbaik II Daya Tarik Wisata, terbaik II Ketahanan Pangan, III Perekonomian, III Perkebunan, III Peternakan, III Pelayanan Terpadu Satu Pintu, III Pembinaan olahraga serta III pada Pembinaan Teknologi Tepat Guna.

Penghargaan berupa tropy itu diserahkan Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak, kepada Bupati Kukar melalui wakilnya, HM Ghufron Yusuf pada malam Penganugerahan Kaltim Award dalam rangka HUT provinsi ke-55 di Hotel Senyiur pada Januari 2012.

"Alhamdulillah, ini merupakan prestasi dan hasil kerja keras semuasatuan kerja perangkat daerah pemkab Kukar dalam menjalankan program pembangunan," kata Ghufron Yusuf.

Menurut dia, pembangunan di Kukar terus dilakukan dengan baik, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan transparan,

"Terbukti, dengan hasil kerja keras kita selama ini Kukar dinilai berhasil dan mendapatkan penghargaan. Tentunya hal ini akan menjadikan motivasi untuk terus lebih baik lagi ditahun-tahun mendatang," ujarnya.

Tidak hanya itu, keesokan harinya pada upacara peringatan HUT Provinsi Kaltim ke-55 di Gor Sempaja, Kukar juga sukses meraih lima (5) Panji Keberhasilan Pembangunan yakni bidang pemeringkatan E-Government, Administrasi Kependudukan, Ketenagakerjaan, Pelaksanaan Program Keluarga Berencana, Pembinaan Generasi Muda.

Diterimanya panji keberhasilan pembangunan tersebut, Ghufron berharap kedepannya tidak hanya lima panji yang akan didapat melainkan panji-panji lainnya di bidang masing-masing SKPD dilingkungan pemkab Kukar juga bisa meraih penghargaan.

Sementara itu, di sektor pariwisata, Kabupaten Kutai Kartanegaramelalui Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) sukses melakukanpromosi, memperkenalkan keanekaragaman wisata hingga level Internasional.

Seperti baru-baru ini digelar berbagai event mulai Event Kutai Kartanegara Fashion Art Carnival (KFAC) dengan tema Exploring Borneoyang dilepas Bupati Kukar Rita Widyasari dihalaman kantor Bupati Kukar.

Kemudian dilanjutkan dengan pemandangan berupa ribuan lampion menghiasi langit malam Kota Raja yang bertajuk pesta langit malam sebagai bagian Festival Kota Raja ke-230 .

Bahkan yang lebih meriah lagi, Pemkab Kukar berhasil mengukir sejarah dan sukses dengan menghadirkan Sepultura, grup band ternama di belantika music internasional baru-baru ini yang manggung di Stadion Madya Aji Imbut Tenggarong Seberang.

Lebih hebatnya lagi, konser spektakuler yang juga menghadirkan grup band metal ternama tanah air yaitu EdanE tersebut bisa disaksikan tanpa dipungut biaya alias gratis.

Pasalnya, kedatangan grup beraliran Thrash Metal asal Brazil tersebut dibiayai lewat kocek pribadi Bupati Kukar, Rita Widyasari, tanpa menggunakan APBD.

Rita Widyasari mengatakan, sangat bangga bisa mendatangkan Sepultura dan konsernya berakhir sukses.

"Ini baru pertama kali saya nonton langsung musik trash metal, ternyata banyak digemari buktinya lapangan stadion  penuh sesak dengan komunitas metal, tapi alhamdulilah tidak ada kericuhan dan berakhir sukses," ujarnya usai menyaksikan konser bersama sang suami beserta pejabat Pemkab Kukar.

Bupati perempuan pertama di Kaltim itu menjelaskan bahwa kehadiran Sepultura bukan untuk mengikis budaya asli daerah, namun sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha kreatif Sepultura sehingga melegenda.

"Jadi yang patut dicontuh seniman musik di Kukar adalah kreatifitas Sepultura itu sehingga bisa terkenal," imbaunya.

Rita juga menambahkan dengan konser tersebut menunjukkan bahwa dirinya tak anti dengan komunitas tertentu dan tetap menghargai budaya luar.

Untuk itu dirinya berharap dan mendukung seni budaya Kukar untuk terus berkembang dan semakin kreatif, agar dapat mendunia.

Realisasikan 40 Miliar Kredit Tanpa Bunga dan Agunan Bupati Rita Widyasari juga menunjukan komitmennya dalam memberdayakan kaum perempuan melalui kredit usaha tanpa bunga dan agunan (Tabunga)

Menurut Bupati, dana yang disediakan untuk kredit bagi kaum perempuan itu standby di Bankaltim Cabang Tenggarong untuk dimanfaatkan.

“Nilai uang  yang sudah disetor Pemkab  ke bank itu mencapai  Rp 40 miliar lebih,” ujarnya.

Kredit Tabungga itu bisa digunakan kaum perempuan dimanapun di Kukar dan untuk jenis usaha apapun. “Asal mampu mengembalikannya sesuai nilai pinjaman,” ujarnya.

Dijelaskan, menggunakan fasilitas kredit Tabungga bisa dilakukan saat ini juga dengan nilai mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 250 juta. Sedang tujuan diadakannya kredit ini adalah untuk mensejahterakan sekaligus meningkatkan derajat kaum perempuan dalam peran sertanya mendukung pembangunan daerah ini.

Diharapkan agar fasilitas yang diberikan melalui kredit Tabungga segera saja dimanfaatkan.

“Jangan sampai ibu-ibu di Kukar  melewatkan begitu saja kesempatan baik ini,” imbau Bupati.

Adapun di sektor Pertanian dan Tanaman Pangan, saat ini pemerintah giat melalukan berbagai terobosan baru dalam mengembangkan pertanian dalam arti luas. Salah satunya baru-baru ini keberhasilan ditunjukkan para petani Desa Sidomukti Kecamatan Muara Kaman dengan melakukan panen raya padi varietas infra 13.

Panen raya itu dihadiri Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yususf didampingi Kadis Pertanian Tanaman Pangan Kukar Sumarlan bersama SKPD lainnya untuk turut menyaksikan panen raya.

Menurut Ghufron Yusuf, sektor pertanian dalam arti luas memiliki peranan yang cukup penting dan strategis dalam perekonomian daerah.

Sektor pertanian bukan hanya berperan menyediakan bahan pangan, tetapijuga menjadi lahan tersedianya lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi sebagaian besar masyarakat kita.

Berdasarkan statistik BPS, kurun waktu sembilan tahun sejak 2000-2009 terlihat bahwa sektor pertanian turut serta bersama sektor migas dan pertambangan mendominasi struktur perekonomian daerah baik dengan migas maupun dengan non migas.

Namun harus kita cermati bahwa sektor  dominan selain pertanian, merupakan primer yang tergolong sebagai sumber daya alam takterbarui (Unrenewweble Resources) yang suatu saat akan habis.

“Dalam jangka panjang situasi ini harus kita waspadai dalam menjaga kestabilan pembangunan di Kukar, sehingga perlu disiapkan sektor lain yang bisa dioptimalkan dimasa mendatang,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, panen raya ini sebagai salah satu sesuatu upaya peningkatan produktivitas padi sawah melalui penggunaan varietas unggulan baru.

“Inpara dan Inpara 13” akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan varietas padi sawah lainnya yang ada saat ini. Padi sawah sebagai salah satu komoditi unggulan pada subsektor tanaman pangan merupakan komoditi utama yang banyak di usahakan oleh petani.

“Semoga panen ini akan memperoleh hasil yang bermutu dan berkualitas dengan tingkat produksi yang tinggi sehingga dapat memberikan motivasi kepada petani lainnya,” ujarnya.

Dalam Panen Raya Padi di Desa Sidomukti, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kukar secara simbolis menyerahkan bantuan berupa hewan sapi dalam rangka pengolahan pupuk organik APBN untuk desa Bunga Jadi Kecamatan Muara Kaman  dan desa Sidomulyo Kec Anggana serta penyerahan 'hand sprayer' kepada kelompok tani Penangkar Benih Desa Sidomukti, Kecamatan Muara Kaman.

Sementara itu dibidang lainnya, program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM) MP di Kukar telah terealisasi berdasarkan Surat Penetapan Camat (SPC) 100 persen.

Dimana, Kukar bergabung dengan program tersebut sejak 2007 hingga program berjalan tahun ini. Dengan sasaran pertama 7 kecamatan yang mendapat alokasi dana program yaitu Muara Badak, Marang Kayu, Samboja, Kota Bangun, Sebulu, Tenggarong Seberang dan Muara Kaman dengan alokasi sebesar Rp8,5 Milyar (APBD Rp5,950 dan APBN Rp2,550 M).

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintahan Desa Syamsie Juhri melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) PNPM Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat.

Dijelaskan belum lama ini, pada 2008, bertambah dua kecamatan yaitu Kecamatan Loa Kulu dan Muara Muntai dengan total kecamatan menjadi sembilan kecamatan dengan total dana kegiatan sebesar Rp14 milyar (cost sharing APBD Rp7 milyar dan APBN Rp7 miliar).

Program tersebut terusberjalan pada 2009 hingga 2012 dan bertambah ke kecamatan lainnya.

Dalam rangka fasilitasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi PNPM MP 2010 dan 2011 serta proses integrasi PNPM MP di Kukar dilakukan pengawalan tahapan kegiatan melalui pendampingan untuk pelaksanaan kegiatan.

"Berdasarkan Surat Penetapan Camat (SPC) 1 dari target 14 kecamatan telah terealisasi 100 persen, SPC 2 target 9 kecamatan realisasi 100 persen. Dan SPC 3 target 7 kecamatan juga terealisasi 100 persen," ujarnya.

Tidak hanya itu, keberadaan program tersebut juga telah menghasilkan berbagai sarana dan parasarana yakni sebanyak 315 unit sarana dasar perdesaan yang dibutuhkan masyarakat seperti jalan, jembatan, irigasi, drainase, bangunan sekolah TK/Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) hingga sarana kesehatan masyarakat seperti Posyandu dan Polindes.

Tentu, keberadaan program ini juga telah dirasakan masyarakat setemapat dengan menyerap tenaga kerja lokal mencapai 36. 789 dengan upah sesuai UMP. Bahkan sebanyak 770 kelompok usaha perempuan juga manfaatkan pinjaman bergilir tanpa angunan.

Secara umum pelaksanaan kegiatan program PNPM MP di Kukar telah memenuhi standar kerja capaian kegiatan. Dari 2007 sampai saat ini program tersebut telah menyentuh kebutuhan sosial dasar masyarakat sebagai landasan untuk keluar dari persoalan kemiskinan dan pengangguran sesuai dengan misinya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat serta mengembangkan jaringan kemitraan dalam pembangunan. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012